Bojonegoro, Ronggolawe News – Eryul Mufida menjadi salah satu perempuan asal Kabupaten Bojonegoro yang masuk daftar calon penerima penghargaan. Eryul Mufidah merupakan warga asal Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro yang menerima penghargaan bidang Lingkungan Hidup.
Prestasi membanggakan itu diraih perempuan asal Bojonegoro, karena konsisten menggerakkan bank sampah, dia akan mendapat penghargaan sebagai perempuan berjasa dan berprestasi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).
Pemberian penghargaan rencananya digelar pada tanggal 21 April, bertepatan peringatan Hari Kartini.
Yang akan digelar di Istana Negara Jakarta dirangkai dengan pemberian penghargaan secara langsung (luring) kepada Perempuan Berjasa dan Berprestasi, yang dhadiri oleh Ibu Hj. Iriana Joko Widodo dan Ibu H. Wury Estu Ma’ruf Amin selaku Pembina.
Perempuan yang aktif di PC Fatayat NU Bojonegoro dan sering memberikan pelatihan multimedia produk daur ulang, diapun dikenal aktif sebagai perempuan penggerak lingkungan. Salah satu kegiatan bidang lingkungan yang dilakukan adalah peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Februari lalu, sekaligus launching program Bank Sampah Digital melalui Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB), dengan koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Bojonegoro, Dinas Lingkungan Hidup, dan Sekretaris Daerah Bojonegoro.
Menurut Eryul, saat ini ia sedang melakukan pembinaan di 80 bank sampah bersama dengan DLH Pemkab Bojonegoro. “Bank sampah sendiri sesuai program Ibu Bupati, yaitu SDSB, Satu Desa Satu Bank Sampah,” kata perempuan yang juga Dosen STAI Attanwir tersebut.
Gerakan di bidang bank sampah ini juga digabungkan dengan penguasaan teknologi informasi. Sehingga, jadilah bank sampah berbasis IT atau lebih di kenal degan bank sampah digital. Yakni sistem pelaporan terpadu dan ter-uptudate untuk memudahkan pemantauan terhadap kelompok bank sampah yang sudah menyebar di 28 kecamatan 430 desa.
“Ini dibutuhkan kemampuan dalam memproduksi sebuah video maka pelatihan multi media segera kita adakan. Pemasaran juga didorong sistem online, melibatkan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Go Store, dan lain-lain,” tambahnya.
Ia menargetkan bisa memenuhi pembentukan 430 bank sampah sesuai jumlah desa di Bojonegoro. Karena jumlah perputaran uang yang ada di 168 bank sampah yang ada berjumlah Rp 100 juta lebih. Ini bisa menggerakkan ekonomi warga.(red)