Bojonegoro, Ronggolawe News – Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan menduduki gedung DPRD Bojonegoro. Kedatangan mahasiswa tersebut menuntut atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai sangat membebani serta menyengsarakan rakyat. Senin, (12/09/2022) siang 13.00.
Dalam aksinya di depan gerbang DPRD sempat adu dorong dengan tim keamanan dari polres Bojonegoro. Setelah berdiskusi dengan pihak kepolisian, akhirnya mahasiswa dipersilahkan masuk di gedung DPRD dengan persyaratan tertib dan kondusif.
Beriringan sambil bernyanyi dari mahasiswa memasuki ruang gedung. Di ruang gedung DPRD ditemui langsung oleh wakil anggota dewan Sukur Priyanto bersama Mitro’atin, Khoirul Anam dan Wahyuni Susilowati.
Ada 5 tuntutan yang di sampaikan dalam aksi mahasiswa ini yakni:
- Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
- Mendesak pemerintah secara tegas dan sungguh-sunguh memberantas mafia BBM.
- Mendesak pemerintah dengan menerapkan subsidi BBM tepat sasaran
- Mendesak pemerintah mendorong dan melibatkan langsung masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran.
- Mendesak dari anggota dewan beserta jajaran turut menolak kenaikan harga BBM
Namun, dari anggota dewan meminta waktu, menurut Sukur Priyanto masalah jawaban atas tuntutan tidak bisa diputusi sekarang. Sukur meminta waktu tiga sampai tujuh hari.
“Kalau hanya berempat saya tidak bisa memutusi sekarang, karena ini lembaga. Harus musyawarah dengan anggota-anggota yang lainya,” ucap Sukur Priyanto.
Jawaban Sukur tersebut disanggah keras oleh mahasiswa, sebab terlalu lama memberi jawaban. Dari mahasiswa pun mendesak untuk memberikan segera jawabannya. Akhirnya, Sukur memberi keputusan akan dijawab tanggal 19 September 2022 mendatang.
Ditemui awak media diluar gedung salah satu korlap dari PMII yakni M Fahroni Aziz mengatakan jika yang dikatakan anggota tersebut hanya kepentingan kelembagaan, tidak secara murni kepentingan rakyat.
“Nanti tanggal 19 September 2022, kami akan datang lebih banyak lagi dari yang datang ini. Kami tetap akan mendesak anggota dewan menolak keras kenaikan harga BBM,” kata Fahroni Aziz sambil mengepal tanganya penuh semangat. (Wan)