Tuban, Ronggolawe News – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE meminta, seluruh elemen berkolaborasi dan bergerak bersama dalam langkah penanggulangan bencana di Kabupaten Tuban. Hal tersebut dikatakan Mas Bupati dalam arahannya pada Apel Gelar Pasukan dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Tuban Tahun 2022, di Alun-alun Kabupaten Tuban, Selasa (25/10/22).
Mas Bupati menjelaskan, permasalahan bencana alam di Kabupaten Tuban didominasi oleh bencana hidrometrologi yang terjadi setiap tahun, sehingga langkah antisipasi sudah pasti menjadi kunci pencegahan dari dampak luas yang dimungkinkan terjadi. Mas Lindra menekankan kepada pentingnya bergerak bersama, berkolaborasi dan bersinergi serta memunculkan kreativitas pada setiap langkah yang akan dilakukan tanpa harus menunggu intruksi. “Langsung setelah ini, semua Camat berkomunikasi dengan Pemdes dan masyarakat untuk langkah penanggulangan. Gunakan peta desa sebagai pedoman identifikasi masalah,” ujarnya kepada seluruh peserta apel dengan menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap langkah penanggulangan bencana, sebab mereka yang paling mengerti kondisi desa masing-masing.
Mas Lindra menjelaskan, permasalahan kebencanaan harus diatasi dari hulu hingga hilir. Jika semua tidak bergerak serempak dan beriringan, maka sangat mustahil ditangani. Mulai dari penanaman pohon dibagian hulu untuk menahan derasnya aliran air, pengerukan dan normalisasi waduk, sungai dan anak sungai, hingga pembuatan biopori untuk mengurangi banjir dan genangan dibagian hilir. Semua dilakukan serempak bersama Pemkab, seluruh stakeholder, hingga masyarakat. “Kolaborasi sangat penting, seluruh elemen harus digerakan bersama dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan perihal kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Hal tersebut terlihat dari kurangnya komitmen untuk menjaga kondisi hulu yang telah dilakukan program penanaman pohon. Faktanya, banyak pohon yang ditanam hilang hingga rusak. Menurutnya, setiap kebijakan akan percuma jika masyarakat tidak sadar pentingnya menjaga lingkungan.
Untuk itu, ia mengajak Forkopimka dan Pemdes untuk menggerakan masyarakat dan memberikan pemahaman akan pentingnya melakukan penanaman pohon dan peduli dengan lingkungan. Komitmen juga harus dilakukan terutama untuk masyarakat penggarap lahan perhutani, untuk menjaga tanaman pokok dan yang baru ditanam agar tetap tumbuh. “Selain untuk mencegah banjir, pohon-pohon tersebut juga sebagai penjaga sumber air bersih untuk anak cucu kita nanti,” ungkapnya. “Dimulai dari diri sendiri, karena kalau kita cinta alam, alam akan mencintai kita, begitu sebaliknya jika kita tidak peduli dan merusaknya, alam pun akan begitu kepada kita,” sambung Mas Lindra.
Adapun untuk pencegahan dini, selain normalisasi waduk, aliran sungai, pembuatan gorong-gorong, pemkab melalui OPD terkait juga melakukan perapian ranting pohon untuk meminimalisir dampak jika terjadi hujan deras dan angin kencang. Posko bencana juga akan dibentuk dalam waktu dekat, sehingga reaksi cepat bisa diberikan ketika terjadi bencana. “Ini ikhtiar yang kita lakukan, dan semangat untuk para personil, semoga selalu dalam lindungan Allah dalam setiap tugas teman-teman semua,” pungkas Mas Lindra.
Sementara itu, 3000 pasukan yang terdiri dari unsur TNI/ POLRI, Camat, Kepala OPD, personil BPBD, Tagana, PMI, Satpol PP, Perusahaan, mengikuti apel tersebut.
Pada kesempatan ini pula Mas Lindra mengecek kesiapan seluruh anggota dan peralatan yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana.(@nt)