Tuban, Ronggolawe News – Dunia Pendidikan di Kabupaten Tuban Kembali Tercoreng. Pasalnya, baru-baru ini seorang siswa berinisial AV Siswa Kelas 8A SMPN 2 Widang tidak naik kelas diduga lantaran Sering Bolos sekolah .
Hal itu diketahui Pada hari Senin saat sekolah melaksanakan upacara bendera. Kepala sekolah Marjani di duga menyampaikan secara terbuka dan diduga mengeluarkan omongan Kurang Sedap Terkait murid didiknya yang Tidak naik kelas secara langsung Dihalaman sekolah SMPN 2 Widang yang tentu saja mempengaruhi psikologis anak tersebut .
Eko yang merupakan orang tua dari AV, siswa kelas 8 A SMPN 2 Widang kabupaten Tuban merasa sangat kecewa sekali dengan tindakan dari Kepala Sekolah tersebut.
Ia mengetahui putranya yang berprestasi Di turnamen sepakbola usia dini tidak naik kelas hanya lantaran alasan absensi .
Kekecewaan Eko semakin menjadi saat melihat AV yang tampak lesu dan terpukul Lantaran AV Di umumkan kepsek SMN 2 Widang yang omongannya Di luar koridor Pendidikan .
Dihadapan awak media Eko mengatakan jika dirinya kecewa dan menyesalkan sikap Kepala Sekolah.
“Tidak selayaknya sikap seorang Kepala Sekolah seperti itu, apalagi hal tersebut disampaikan dilapangan saat upacara sedang berlangsung,” terang Eko.
Sementara itu. AV merasa terpukul dan bingung dengan keputusan sekolah yang tidak manusiawi.
Ia merasa tidak terima dengan keputusan sekolah yang tidak menaikkannya ke kelas 9 hanya karena masalah absensi, meskipun nilai mata pelajarannya bagus.
“Saya minta tolong, kesalahan saya apa? Nilai saya bagus semua Kenapa saya tidak naik kelas, padahal sikap saya di sekolah juga baik dan ada lomba kejuaraan pun Aku selalu ikut tim olahraga ,” tutur Alvaro dengan mata berkaca-kaca.
Hingga saat ini, pihak sekolah masih bungkam terkait masalah tidak naik kelasnya Alvaro Pihak sekolah yang diminta klarifikasi terlihat menghindar dan lari dari wartawan.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengundang berbagai pertanyaan. Apakah benar alvaro menjadi korban Ataukah ada alasan lain yang belum terungkap?
Masyarakat berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini dengan adil dan transparan dan apa bila kepala sekolah terbukti mengatakan hal itu saat upacara berlangsung, harapan wali murid agar Kepala Sekolah mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Prestasi dan masa depan siswa tidak boleh dikorbankan karena alasan yang tidak jelas.
Kepala SMPN 2 Widang Marjani ketika dikonfirmasi oleh awak media Ronggolawe News melalui saluran WhatsApp tidak memberikan jawaban hingga berita ini diunggah.@red