Mojokerto,Ronggolawe News – Warga Dusun Banjarsari selalu melakukan doa bersama untuk mendoakan yang telah meninggal mendahului kita bersama,dan Insya Allah Istiqomah mengadakan Khotmil Qur’an dan Doa bersama di Makam Umum Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
Sesama muslim yang wafat, baik keluarga maupun kerabat mengirimi doa untuk seseorang yang sudah meninggal bertujuan agar Alloh SWT mempermudah jalan mereka menuju akhirat dan mendapatkan ampunan atas dosa – dosanya, kita bertakziah serta mendoakan akan mendapat pahala.
Hampir 5 bulan berjalan, Warga dan Hadi Purwanto Terus Istiqomah Doa Bersama di Makam Umum Dusun Banjarsari, saat kebersamaan antara warga dan untuk makan bersama
Penanggung Jawab Paguyuban Rutinan Khotmil Qur’an setiap bulan, minggu pertama kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di Makam Umum Banjarsari.
Hadi Purwanto, S.T., S.H. menerangkan, pihaknya selalu berusaha istiqomah setiap bulan kirim doa untuk ahli kubur agar kita juga selalu mengingatnya dan lama-lama nanti mendapatkan barokah dari Allah.
“Semoga kita semua dilindungi oleh
Alloh SWT agar bisa mendapatkan keberkahan dari kegiatan rutin ini dan selalu mengingat kematian tanpa ada kepentingan politik” kata Hadi Purwanto, Minggu (01/09/2024) siang sampai selesai.
Tidak terasa sudah 5 bulan berjalan, Warga Terus Istiqomah Doa Bersama di Makam Umum Dusun Banjarsari.
Sekretaris Paguyuban Rutinan Khotmil Qur’an Makam Umum Banjarsari, Abd. Muhid menyampaikan terima kasih
“Kepada Mas Hadi Purwanto yang telah rutin mendukung waktu, tenaga, fikiran dan materi di acara doa bersama yang telah terselenggara rutin 5 bulan ini, serta dukungan warga Banjarsari, tanpa dukungan warga sekitar, ini tidak berhasil, “jelasnya.
“Semoga rezeki Mas Hadi Purwanto semakin banyak, penuh barokah dan datang dari berbagai sumber. Kemudian semoga Allah juga selalu memberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala urusan,” ungkap Abd. Muhid.
5 Bulan Berjalan, Warga Terus Istiqomah Doa Bersama di Makam Umum Dusun Banjarsari.
Sementara itu. Pengisi Tausiyah. Ustad Hasan Matori saat menjelaskan sejarah Makam Mbah Sentono menegaskan, Makam Umum Banjarsari terkenal dengan sebutan Makam Mbah Sentono.
“Alhamdulillah setelah mendapatkan petunjuk, nama asli Mbah Sentono adalah Tumenggung Eyang Sukarto Widjoyono,” jelas Ustad Hasan Matori.
Nantinya ahli kubur kita akan menangis bahagia karena kita mengadakan giat rutin doa bersama seperti ini.
“Semoga warga Dusun Banjarsari semakin sejahtera hidupnya dan tidak mengharapkan bantuan langsung tunai (BLT),” tutur Ustad Hasan Matori. (Heni)