Surabaya, Ronggolawe News – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan 4 ancaman yang patut diwaspadai jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim.
Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi (rakor) pemenangan Pilgub Jatim di Aula Megawati kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.Sabtu (07/09/2024).
Menurut Hasto, sebelumnya PDI Perjuangan seakan ingin dikunci pergerakannya, namun hal tersebut berbalik. Terjadi putusan MK yang memancing reaksi rakyat dan mengubah arah politik.
“Kita cermati dinamika politik nasional yang arus balik. Kekuatan yang berbicara karena campur tangan alam semesta sehingga di tengah skenario politik yang nyaris sempurna untuk memperpanjang kekuasaan, maka munculnya putusan MK dan muncullah gerakan dari rakyat,” ujarnya.
Meski demikian, Hasto meminta kader tak cepat berpuas diri. Karena itu, dinamika yang terjadi pada Pilgub Jatim harus memerhatikan situasi politik nasional.
“Inilah campur tangan tuhan. Bu Mega selalu mengatakan urusan pemimpin itu campur tangan Tuhan,” terangnya.
Hasto meminta seluruh kader dan pengurus Partai untuk mengantisipasi 4 isu nasional. Yakni persoalan perang, pangan, ekonomi dan global warming.
Masalah perang, misalnya, Hasto bercerita bagaimana dulunya PDI Perjuangan dipandang negatif sebab menolak Israel di Piala Dunia. Lambat laun, seluruh dunia sadar bahwa yang dilakukan PDI Perjuangan adalah hal yang benar.
Belum lagi ancaman kecurangan pemilu. Operasi bansos dan mobilisasi aparat keamanan yang dikhawatirkan kembali terjadi seperti pada Pilpres 2024.
“Operasi bansos harus diwaspadai. Belajar dari pilpres, keraguan kita dari aspek strategi bagaimana position kita terhadap Jokowi, tapi sekarang positioning kita clear. Kita berbeda dengan jokowi,” terangnya.
Untuk itu, ia meminta kader tetap fokus dalam strategi pemenangan pilkada Kabupaten/Kota dan Pilgub Jatim 2024. Ia optimis Risma-Gus Hans bisa memenangi Pilgub November 2024 mendatang.
Secara demografi, tambah Hasto, dan kultural sosok yang bisa merangkul semua kalangan baik nasionalis, Islam Nusantara dan terbukti punya rekam jejak gemilang adalah Risma-Gus Hans.
“Dari aspek demografi dan kultural kita sebetulnya punya sosok yang cocok. Yang punya warna kebangsaan, nasionalis adalah bu Risma dan Gus Hans,” pungkasnya.@komar