Mojokerto, Ronggolawe News – Anggota yang tergabung di Perkumpulan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Mojokerto menggelar audiensi dengan Bupati Mojokerto Dr Muhammad Al Barra Lc M.Hum (23/4/2025) Rabu sampai selesai.
Audensi yang di pimpin oleh Koordinator PKDI Mojokerto, Sunardi (Kades Temon) berlangsung di ruang SBK.
PKDI menyampaikan aspirasi kebijakan pusat terkait Efisiensi Anggaran yang berimbas menganulir dana hibah BK-Desa hingga Rp.88 miliar.
Bahwa kami prihatin terhadap pemangkasan anggaran BK Desa tahun ini, yang dinilai berpotensi menghambat program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Kita tidak menolak kebijakan pemerintah, tapi kami berharap ada keadilan. Pagu indikatif yang telah dirumuskan bersama harus menjadi dasar dalam pengalokasian anggaran BK Desa Jangan langsung dibubur,” ungkap salah satu Kades anggota PKDI
Kita juga beralasan, tambahnya kalau merujuk pada efisiensi tidak menghilangkan tapi mengurangi, padahal proses itu , Sekda sendiri bersama tim anggaran pemkab Mojokerto telah menetapkan SK sebesar Rp 148 miliar.
“Dan jangan lupa pokok pikiran (Pokir) dewan itu bagian dari itu dan tidak di eliminasi tidak di coret maupun tidak di geser, itu yang menjadi pertanyaan kami” lanjutnya
Ia juga menambahkan, kalau pergantian kepemimpinan, kami (PKDI) tetap mendukung Gus Barra bisa dibuktikan nanti siapa yang mendukung, bahkan visi misi bupati Gus Barra siap mengawal.
“Tidak ada istilah oposisi di kami, harapan kami dulu kami disayang ibuk sekarang disayang bapak, kami siap di garda terdepan mewujudkan visi misi Gus Barra, kami butuh perhatian dan disayang kami tidak akan nakal,”imbuhnya

Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Mojokerto, Dr H Muhammad Al Barra Lc M.Hum., mengatakan bahwa semenjak dilantik sebagai bupati Mojokerto, di hadapkan dengan berapa tantangan diantaranya kebutuhan dasar masyarakat kabupaten Mojokerto.
Dan sesuai janji, masyarakat kabupaten Mojokerto akan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan fasilitas kesehatan dan juga fasilitas pendidikan yang layak bagi masyarakat kabupaten Mojokerto.
“Maka setelah saya dilantik, kedua kebutuhan dasar harus saya wujudkan, Fasilitas kesehatan dan pendidikan harus di peroleh masyarakat kabupaten Mojokerto tanpa terkecuali” ungkap Gus Barra
Dan terkait bantuan hibah, masih kata Bupati, itu hukumnya sunah, dilaksanakan boleh ngak dilaksanakan juga ngak apa-apa, tapi tetap kita akan memberi perhatikan dengan melihat kebutuhan dan situasi yang ada.
“Saya sudah memerintahkan ke bagian pembangunan dengan Aplikasi yang canggih untuk melihat desa yang benar-benar membutuhkan pembangunan prioritas” ujar Gus Barra.
Dalam Audensi tersebut, selain ditemui bupati Mojokerto Gus Barra, juga dihadiri Drs Teguh Gunarko M.S.i, Kepala Bappeda, Drs Bambang Eko Wahyudi, Kepala Bapenda, Drs Ardi Septianto, Asisten dan juga Kabag pembangunan.
Sementara dalam wawancara dengan media, Agus sekretaris PKDI (Kades Cinandang) menjelaskan bahwa dia mengatakan (mewakili PKDI) mendukung penuh kepemimpinan Gus Barra sebagai bupati dan dr Rizal Oktavian wakil bupati Mojokerto untuk melanjutkan kepemimpinan selanjutnya, “Tutupnya
(Heni)