Mojokerto, Ronggolawe News –
Sedekah bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi, adat ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, begitu juga dimasyarakat Dusun Manyarsari, Desa Gunungsari, Dawarblandong, Mojokerto sudah dari dulu melestarikan salah satu kearifan lokal ini.
Acara “Gelar Budaya Sedekah Bumi” yang berlangsung pada Sabtu siang (17/5/2025) di Balai Dusun Manyarsari, Wabup Rizal hadir langsung untuk menyaksikan perhelatan tersebut sekaligus memberikan sambutan. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan refleksi rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah serta kehidupan yang harmonis.
“Tradisi ini bukan sekadar perayaan tahunan, tapi cerminan nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang kita. Di dalamnya ada rasa syukur, gotong royong, dan kecintaan terhadap budaya. Dusun Manyarsari bisa menjadi contoh bagaimana budaya lokal dirawat dan dijadikan kekuatan sosial masyarakat,” kata dr. Rizal.
dr.Rizal Oktavian (wabup Mojokerto) menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah akan terus mendukung kegiatan budaya semacam ini, yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga berpotensi menarik perhatian wisatawan sebagai bagian dari pengembangan desa wisata berbasis budaya.
Sementara itu, Kepala Desa Gunungsari, H. Susanto, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan Sedekah Bumi merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada Allah SWT atas hasil bumi yang melimpah.
“Panen tahun ini sangat baik, alhamdulillah. Karena itu warga berinisiatif mengadakan sedekah bumi. Ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan dan kekompakan antarwarga,” jelas H. Susanto.
Ia menambahkan, berbagai hasil pertanian lokal seperti terong, kecipir, talas, cabai, kacang, dan jenis polowijo lainnya turut dibawa dan dipersembahkan dalam prosesi tersebut. Puluhan tumpeng yang dibawa oleh warga juga dikumpulkan dan didoakan bersama sebagai simbol rasa syukur.
Rangkaian acara berlangsung meriah dengan pertunjukan kesenian tradisional seperti tayuban pada siang hari dan pentas Ludruk Budhi Wijaya di malam hari. Kehadiran warga yang antusias dari berbagai lapisan usia menambah semarak suasana, sekaligus menunjukkan bahwa semangat menjaga budaya masih hidup di tengah masyarakat.
Tradisi sedekah bumi merupakan bukti bahwa Dusun Manyarsari masih melestarikan budaya adat Jawa masih melekat serta tidak menghilangkan tradisi leluhurnya,sebagai salah satu desa yang tetap teguh menjaga nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal, di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
Dalam acara tersebut dihadri Wakil Bupati Mojokerto Dr Muhammad Rizal Octavian, juga di hadiri Kepala Dinas PMD, Yudha Akbar Prabowo, Camat Dawarblandong, M Taufiq dan Djatmiko Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto serta Forkopimca Kecamatan Dawarblandong,serta masyarakat setempat.(Heni)