Tuban, Ronggolawe News – Dalam rangka puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke- XIX di Kabupaten Tuban tahun 2022, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., melaksanakan sejumlah kegiatan, Selasa (31/05/2022).
Didampingi Sekda Tuban, Budi Wiyana, Staf Ahli, Asisten dan sejumlah pimpinan OPD terkait, Mas Bupati memulai kegiatan dengan meninjau taman PKK “Tanaman Toga”, serta peninjauan produk IKM di Pendapa Krida Manunggal Tuban.
Pada kesempatan tersebut, Mas Lindra menyampaikan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tuban harus bisa mengakomodir produk buatan PKK desa, sehingga nantinya, perlu ada pengembangan terkait pemasaran terutama lewat pasar online. “Harus ada tim marketing, jadi semua produk PKK dari desa, diakomodir dan dipasarkan lewat TP PKK,” ucapnya.
Selanjutnya, Mas Lindra juga meninjau stan produk IKM di Pendapa Krida Manunggal Tuban. Lebih dari 150 pelaku IKM hadir, dengan 50 stan produk baik kerajinan, kain batik, hingga makanan dan minuman.
Mas lindra mengatakan, Pemkab Tuban terus memberikan kemudahan kepada para pelaku IKM untuk mengurus perizinan dengan menghadirkan Mall Pelayanan Publik (MPP). Selain itu, permodalan hingga pemasaran juga telah diakomodir oleh Pemkab Tuban melalui kerjasama dengan salah satu marketplace, hingga penyediaan stan di Rest Area serta pantai Boom yang akan mulai dibangun tahun ini. “Kita sudah ada kerjasama dengan salah satu marketplace, monggo semuanya memanfaatkan itu. Kemudahan kita berikan untuk mendukung IKM lokal,” tuturnya.
Untuk produk olahan Mamin, Mas Lindra menyarankan agar IKM mengembangkan produk halal. Program produk halal saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah pusat. Menurutnya, dengan label halal, persaingan di kancah internasional dapat diperoleh. “Indonesia sedang gencar mempromosikan produk halal. Memang rumit pengurusannya, tapi pengembangan produknya nanti sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Tuban bersama rombongan melakukan penanaman pohon dan peninjauan potensi wisata pada Pesona Wisata Perahu Pangklangan sepanjang 1,5 kilometer di area persawahan desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak.
Dihadapan warga setempat, Mas Lindra mengatakan pengembangan saluran irigasi memiliki potensi untuk dijadikan wisata baru dengan memanfaatkan perahu. Saluran irigasi juga dapat diisi dengan bibit ikan agar menjadi wahana pemancingan. Ikan yang diperoleh pengunjung selanjutya diolah oleh warung yang dikelola ibu-ibu sekitar dengan memanfaatkan keberadaan Jalan Usaha Tani (JUT).