Mojokerto, Ronggolawe News – Sudah sejak lama pasar Trowulan sepi tidak ada aktifitasnya. Padahal pasar Trowulan ini dibangun dengan anggaran Milyaran rupiah dan sempat mangkrak sejak diresmikan Bupati Mojokerto Ikfina Rahmawati tahun 2021 lalu dan sampai sekarang belum juga ada aktifitasnya alias hanya satu dua orang yang jual.
Acara ruwatan ini dilaksanakan di halaman pasar Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Minggu, 07/08/2022. siang.
Bupati Mojokerto, Ikfina Rahmawati tampak hadir bersama Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Kepala Disbudparpora Kabupaten Mojokerto, Direktur Bank Jatim, Camat Trowulan, Kapolsek Trowulan dan personil Danramil Trowulan
Ikfina dalam sambutannya sempat menanyakan kepada masyarakat yang hadir mengapa Pasar Trowulan ini kenapa kok sepi, apakah pedagangnya yang kurang atau pembelinya yang tidak ada.
“Pasar Trowulan ini sepi apakah pedagangnya nggak ada atau pembelinya yang nggak ada, Itu yang perlu kita sikapi, dan agar pasar Trowulan ini jadi ramai kita harus Ikhtiar lahir batin dengan memohon kepada Allah SWT agar pasar Trowulan bisa ramai, disamping itu untuk melengkapi acara ruwatan ini kita mendatangkan tanah dari pasar yang ramai di Kabupaten Mojokerto juga menanam pohon dan pengambilan air dari beberapa mata air serta kesenian bantengan,” ungkap Bupati.
Bupati Ikfina menambahkan jika untuk melengkapi ruwatan pasar ini belum lengkap kalau belum ada wayang sehingga Bupati Mojokerto memerintahkan Pak Iwan untuk mengagendakan adanya Wayang.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah dalam sambutannya mengatakan.
“Berdasarkan monev yang kami lakukan ternyata sepinya pasar Trowulan ini disebabkan karena jalannya terlalu ramai sehingga sangat berbahaya dan kami juga melakukan monev secara tehnis dan non tehnis, dan setelah kita diskusikan dengan tokoh agama dan tokoh budaya, maka muncullah non tehnis ini yaitu Bantengan dan terbukti yang hadir luar biasa,” terangnya.
Ditambahkan oleh Iwan, ” Ruwatan pasar Trowulan ini diambilkan tanah dari Pasar Raya Mojosari, Pasar Niaga, Pasar Kutorejo, Pasar Dlanggu, Pasar Pohjejer, Pasar Kedungmaling dan Pasar Gempolkrep, penanaman pohon Tanjung dan pohon Mojo serta pengambilan air dari sumber air Pertitaan Jolotundo Trawas, air Panguripan Desa Pakis dan Kolam Segaran,” (Heni)