Magetan, Ronggolawe News – Untuk mempererat tali silaturahmi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyelenggarakan acara Sambung Rasa dengan Komunitas Reog Gagrak Magetan, Selasa ( 09/08/2022).
Acara dihadiri oleh Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, S.H., M.Si. Kepala Disparbud Magetan, Joko Trihono, S.Sos., M.Si beberapa Kepala Desa (Kades), para seniman yang tergabung dalam Reog Gagrak Magetan, dan undangan dari masyarakat setempat.
Bertempat di desa Sambirobyong, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, acara berjalan dengan tertib dan lancar.
Kepala Desa (Kades) Sambirobyong Sukarna, yang juga berperan sebagai pembina Komunitas reog Gagrak Magetan dalam sambutannya mengatakan bahwa keikutsertaan Reog Gagrak Magetan dalam Festival Nasional Reog di Ponorogo, dapat mengangkat kembali Reog Magetan yang sudah lama vakum karena dampak Covid 19.
“Meskipun persiapan sangat singkat dan dengan dana yang terbatas, namun Reog Gagrak Magetan bisa tampil dengan baik di ajang reog nasional Ponorogo, karena semangat para seniman yang tergabung dalam Komunitas Reog Gagrak Magetan. Dengan perjuangan tersebut Reog Gagrak Magetan masuk dalam 10 nominasi pelestari reog,” ujarnya.
Diharapkan juga oleh Sukarna, pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan dapat mendukung, agar Reog Gagrak Magetan ini bisa lebih berkembang dan eksis di kancah nasional. Dengan demikian dapat mengangkat dan mengharumkan nama Kabupaten Magetan.
“Support atau dukungan dalam bentuk apapun dari Pemkab Magetan sangat kami harapkan, untuk memajukan kegiatan seni reog Gagrak Magetan ini. Sehingga bisa tampil lagi di pagelaran nasional.” tambahnya.
Selain untuk kesenian reog Sukarna juga mengharapkan dukungan untuk sanggar-sanggar kesenian yang ada di desa Sambirobyong. Dan juga hasil kesenian dari sanggar-sanggar ini bisa ditampilkan di acara Pemkab.
Sementara itu ketika dalam kesempatan tanya jawab dengan para pelaku seni, Suprawoto menjelaskan bahwa Reog Gagrak Magetan ini bisa terus dikembangkan dan dilestarikan, sehingga suatu saat nanti bisa menjadi ciri khas kabupaten Magetan, seperti halnya Tari Jalak Lawu yang baru saja diresmikan.
Suprawoto juga berharap kepada para pemuda penerus generasi bangsa, untuk tetap mencintai budaya lokal. Bahkan tetap untuk ikut melestarikan dan mengembangkannya sehingga nantinya bisa menjadi suatu budaya yang dapat mengharumkan nama bangsa.
“Kita sudah mempunyai Tari Jalak Lawu yang baru saja diresmikan menjadi tarian khas Magetan. Begitu juga Reog Gagrak Magetan ini, harus kita lestarikan dan majukan terus sehingga nantinya bisa menjadi ciri khas Magetan juga,” pungkasnya. (ardhi)