Mojokerto, Ronggolawe News-
Perayaan Satu Suro Bulan Sakral Masyarakat Jawa.
Bulan Suro masih dianggap keramat oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Timur.
Dimana tahun baru kalender SAKA dan HIJRIAH.
Oleh karena itu di Desa Wonorejo setiap bulan Suro di peringati dengan diadakan perayaan karnaval,
Perayaan satu suro setiap tahun dirayakan oleh masyarakat, utamanya ditanah Jawa, terutama di daerah Trowulan Mojokerto tepatnya di bumi Mojopahit yang dulunya terkenal beragam cerita, maka diadakan perayaan budaya tersebut untuk melestarikan, menghormati datangnya satu suro yang lebih dikenal dengan satu Muharram atau tahun baru Islam.
Sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai bahwa di bulan Suro memang bulan yang paling istimewa. Di berbagai daerah banyak tradisi memperingati Tahun Baru Jawa yang sekaligus Tahun Islam.
Seperti yang dilaksanakan oleh warga masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto tahun baru islam ini dirayakan dengan mengelar acara kirab/karnaval yang berangkat dari Dusun Pandansili menuju Balai Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Rabu, pagi (19/7/2023).
Acara kirab ini diikuti oleh tiga dusun, dimana setiap dusun menghadirkan empat sampai lima rukun tetangga (RT) dan penuh semangat warga berjalan kaki mengikuti kirab dengan menampilkan berbagai ornamen, seperti bikin batu terbang, tumpeng raksasa, gorila, patung dan ada juga yang berbau islam seperti ka’bah, onta dan lain-lain.
“Sampai berdesak – desakan warga yang antusias turut dalam kemeriahan acara kirab dengan mengunakan beberapa kostum seperti ratu pantai selatan, kerajaan dan juga yang berbau mistis seperti tuyul, kuntilanak, genderuwo dan lainnya.
Mbah Oyek selaku ketua Adat Desa Wonorejo mengatakan, tujuan diadakan kirab ini, disamping untuk memperingati tahun baru islam juga untuk memperingati jasa-jasa leluhur yang adi luhung, agar kita tetap selalu mengingatnya dan harapannya kedepannya menjadi baik tetapi menjadi yang terbaik didesannya bahkan menjadi percontohan.
“Sementara Hj Supariati atau Yati sebagai kepala Desa Wonorejo saat diwawancarai awak media ini mengatakan “tujuan dari kirab ini adalah untuk memperingati tahun baru Islam dan yang terpenting warga Desa Wonorejo menjadi semakin taat menjalankan ibadahnya dan juga tidak melupakan uri-uri budaya bangsa kita, utamanya bagi generasi muda untuk tidak melupakan sejarah serta budaya yang ada di Trowulan biar tidak tergerus oleh budaya asing ,” pungkas Yati panggilan akrab kades Wonorejo(Heni)