Mojokerto, Ronggolawe News – Tradisi di Indonesia sudah melekat pada diri masyarakat terutama di pedesaan, seperti ” Ruwah Desa ” diwariskan dari masa lampau hingga sekarang.
Catatan sejarah menuliskan bagaimana tradisi yang saat ini dilestarikan masyarakat adalah hasil dari pengapuran kebudayaan dimasa lalu, yang mendominasi keyakinan masyarakat Jawa, Hindhu, Budha salah satunya ruwah desa. Dalam tradisi ruwah mengajarkan gotong royong serta berbagi sesama.
Dengan ruwah desa atau sedekah bumi Pemdes Brangkal yang pertama menggelar Do’a dan dakwah bersama Gus Muhtadi Mukti. Diiringi pelawak Cak Wulung CS, dan pagelaran wayang kulit Among Budoyo Mojokerto.
Dalang terkenal Ki Bagus Sabdo Utomo, dengan lakon Wahyu Ketentraman, bertempat di Pendopo Balai Desa Brangkal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis, (29/02/2024). Malam
Rangkaian kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Al-Barra Lc., M.Hum, perwakilan Kecamatan Sooko, Kapolsek, Danramil, Satpol PP, Babinkamtibmas, BPD, Perangkat Desa Brangkal serta Banser, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga desa Brangkal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Kepala Desa Brangkal Nur Ely Suryani, S.Pd,
menyampaikan, “untuk memeriahkan
tradisi ruwah desa atau sedekah bumi merupakan wujud syukur kita pada Gusti Alloh SWT atas nikmat yang diberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan, kemakmuran.” Terangnya.
Sedekah bumi, juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa, agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana.
Acara malam ini dengan tujuan saya, yaitu mencari keberkahan dan barokah, panjenengan kesini mencari keberkahan, barokah bagi masyarakat setempat dan semuanya, mudah-mudahan acara ini bejalan lancar dari awal hingga akhir,” ungkap Nur Ely Suryani,
“Selanjutnya Wakil Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Al-Barra Lc., M.Hum dengan pangilan akrap Gus Barra. mengatakan dengan adanya tasyakuran sedekah desa mengharapkan syafaatnya ,saya mewakili pimpinan daerah kabupaten Mojokerto juga mengucapkan selamat kepada pak Agus Fauzan menjadi anggota dewan terpilih tinggal pelantikannya saja, “jelas Gus Barra.
Malam hari ini sekaligus menghadirkan wayangan ini merupakan upaya untuk menjaga tradisi luhur bangsa kita. semoga acara ruwah desa pada malam hari ini terus berkelanjutan sebagai bentuk wujud rasa syukur kita, selama ini kita berada di Desa Brangkal .
Di mana kita dilahirkan oleh karena itu acara rumah desa pada malam hari ini merupakan wujud rasa syukur kita dan semoga masyarakat desa Brangkal, menjadi masyarakat yang guyub rukun dan desanya menjadi desa yang maju, makmur , ” Pungkas Gus Barra.
Acara terakhir, do’a serta menyantuni anak yatim. (heni)