Tuban, Ronggolawe News – Dunia pendidikan pondok pesantren kembali tercoreng dengan Adanya dugaan Pelecehan Seksual santriwati yang terjadi di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di kabupaten tuban.
Hal itu dibuktikan kuat dengan adanya curahan hati salah satu santriwati sebut saja bunga sakura yang juga masih kerabat dari istri pengasuh pondok tersebut. Bunga Sakura menceritakan hal tersebut ke salah satu temannya melalui pesan singkat WhatsApp dan pesan suara.
Kronologi permasalahan ini terkuak berawal dari informasi Narasumber bernama Haya (bukan nama asli) yang juga merupakan teman dekat Bunga Sakura, Haya ini bingung dan kecewa kepada mbah kyai tersebut setelah membaca pesan WhatsApp dan mendengarkan pesan suara antara Bunga Sakura dengan temannya sesama santri.
Haya menuturkan, “Saya setelah mencoba menyelidiki ini tapi malah saya yang dipojokkan oleh pihak pondok, dan saya juga disuruh buat pernyataan bahwa seolah saya yang salah dan membuat gaduh dilingkungan pondok dan masyarakat”, tuturnya.
Tak berhenti disitu, belum sempat saya mencari bukti lainnya saya di kasih uang dengan nominal Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) oleh pihak pondok dan mau tidak mau saya disuruh menerimanya dan saya bagi dua dengan Bunga Sakura.
Isi pesan singkat WhatsApp Bunga Sakura dengan temannya (QN), “Meh ancur perawanku dek (Hampir hancur perawanku dek), aku dikon mijiti anune pertamanan aku moh, terus abi ngendikan 1 menit ae (Aku disuruh mijit itunya pertama dan saya tidak mau, terus abi bilang 1 menit saja)”, ujar Bunga Sakura ke temannya.
Pengakuan pesan suara yang Bunga Sakura ceritakan ke temannya bahwa pada intinya dirinya itu takut dan trauma sehingga jika keterlaluan dia juga akan berani melaporkan pada bu kyai (yang juga merupakan saudara dari Bunga Sakura) atas perlakuan dari suaminya.
Saat tim mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada pengasuh pondok pesantren kiai berinisial (D) pada, selasa (18/03/2025) menyangkal dengan adanya dugaan peristiwa tersebut.
“Kita itu tidak seperti itu”, ujar kiai (D) itu dengan jawaban yang singkat dan seperti bingung mau memberikan jawaban apa atas pertanyaan dari tim.
Padahal, beberapa santri yang didalam juga membocorkan melalui pesan singkat WhatsApp bahwa masih banyak korban lainnya yang seangkatan dengannya, adek kelasnya, maupun kakak kelas korban yaitu Bunga Sakura.
Disisi lain, tim mencoba mencari sumber lainnya yang pernah menjadi alumni di pondok pesantren tersebut. Akhirnya tim juga menemukan korban lainnya sebut saja Mawar yang diduga juga diperlakukan sama oleh (D).
Tidak menutup kemungkinan semakin banyak korban yang akan memberanikan diri untuk Speak-Up (Buka Suara) atas dugaan perlakuan kiai (D) tersebut. (Red*)