Pacet, Mojokerto, Ronggolawe News – Jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Jawa Timur, membuat langkah humanis dalam melakukan langkah pemahaman terhadap dunia pers baik tentang kinerja Liputan hingga Investigasi setelah menemukan temuan guna melanjutkan ke pemberitaan atau karya jurnalistik pada media masing-masing
Pemahaman tersebut di lontarkan dalam diskusi Pengurus AWDI Jatim dengan peserta Rapat Kerja yang di hadiri beberapa Dewan Pengurus Cabang (DPC) diantaranya DPC Banyuwangi, Tuban, Mojokerto, Jombang dan perwakilan Karesidenan Madiun-Ponorogo. Baik yang sudah terbentuk kepengurusan maupun yang masih tahap pembentukan dan pengajuan struktur pengurus DPC AWDI Kota / Kabupaten.
Rapat Kerja (Raker) yang diselenggarakan Pengurus Inti AWDI Jawa Timur, pada Sabtu (19/06/2021) bertempat di Villa VIPBI Pacet Mojokerto diawali dengan pembenahan Susunan Pengurus AWDI DPW Jawa Timur.
Dengan Susunan Pengurus Sebagai berikut :
Ketua : Gatot Irawan.
Sekretaris : Bunadi Harminto .
Bendahara : Puji Nurhaeni.
Dengan Wakil – wakil :
Wahyu Wardianto CP, SE :. Ketua Bidang Sosial Budaya, Pengetahuan dan Pendidikan.
Agus Pujianto, ST: Wkl. Ketua Bidang Kerjasama Organisasi / Lembaga.
Hamzah Pujiono,Sag,.SE: Wkl. Ketua Bidang Kesejahteraan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup.
Wahyudi: Wkl. Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Kebangsaan.
Dr.Oscarius Y.A Wijaya,M.H.,M.M.,CLI : Wkl. Ketua Korordinator Penanganan Hukum
Anton : Wkl. Ketua Bidang Litbang, SDM dan Diklat
Anto Sutanto : Wkl. Ketua. Koordinator DPC Wilayah Kota / Kabupaten se- Jawa Timur
Abd Munif : HUMAS & KETUA
Koordinator Bidang Litigasi dan Investigasi, Anggota : Adi.
Koordinator Bidang Advokasi Pers : SAUD MARULI HUTABARAT. SH
Penasehat : H. Subaidi, SE, Tokoh Profesional Pers
Penasehat : H. Budi Leksono, SH, Tokoh Pemerhati Pers
Penasehat : Moh. Bashori, Tokoh Media dan Pers
Pembina 1: Dr. J. Priyanto Widodo, M. Pd, Profesional Akademisi
Pembina 2: Dr.Susi Darihastining, M.Pd, Profesional Akademisi
Pembina 3: Dr.Meithiana Indrasari,ST.,M.M, Profesional Akademisi
Pembina 4: Adi Ngadiman,.M.M, Profesional Akademisi
Rapat Kerja tersebut juga menyatukan semangat guna merangkul dan membentuk kepengurusan Wilayah Kota dan Kabupaten, termasuk turut berperan mensosialisasikan keberadaan Lembaga AWDI yang belum banyak diketahui atau dikenali oleh para insan jurnalis muda.
Dalam Raker pertama itu secara istimewa dihadiri oleh DPC Banyuwangi yang berkesempatan menceritakan bahwa Banyuwangi merupakan DPC pertama di Jawa Timur yang sudah resmi dikukuhkan pada tahun 2013 saat Ketua Umum AWDI dipegang Oka Sahyan adalah tokoh Pers yang turut serta dalam pembentukan Dewan Pers, hingga sekarang Ketua Umum Budi Wahyudhin masih melekatkan logo Dewan Pers di KTA AWDI.
“Saya merasa seperti mendapat semangat baru setelah mendapat undangan Raker DPW AWDI Jawa Timur, sebab kesempatan ini saya nanti-nantikan, kapan Terbentuknya DPW AWDI Jawa Timur, ternyata benar terjadi dan terbentuk, sehingga kami hadir pada saat ini untuk turut memberikan pemahaman bahwa AWDI sudah ada sebelum tahun 2000, dan kelengkapan seluruh dokumen pengesahan dari Kumham, Kemendagri, Menkominfo dan Kesbang sudah lengkap terpenuhi, bahwa AWDI layak sebagai Lembaga secara Nasional,” Ungkap Bambang yang merupakan Ketua DPC AWDI Banyuwangi.
Acara Raker AWDI Jawa Timur dibuka oleh Abd Munif sebagai Humas AWDI yang mengawali Rapat Kerja dengan melemparkan semangat penyatuan visi dan misi bahwa Pengurus DPW AWDI Jatim terbentuk dengan tujuan merangkum kebersamaan lintas wartawan yang secara tidak sadar membutuhkan penyegaran tentang pemahaman kinerja Pers yang Profesional dan ber integritas, bahwa AWDI sebagai wadah organisasi Pers.
Sementara itu, Gatot Irawan Ketua DPW AWDI Jawa Timur memberikan pembahasan Raker hingga membuka diskusi terbuka tentang keberagaman karakter wartawan.
Dijelaskan oleh Gatot, saat ini bersama derasnya kemunculan ribuan media online, sedangkan media cetak mengalami penurunan secara drastis dan ada beberapa yang masih bertahan. Namun intinya harus dirangkum adalah pemahaman kinerja dan etika serta penerapan managemen system pencarian berita hingga penayangan berita yang benar.
“Harus ada pemahaman dan etika serta penerapan management sistim yang mengacu pada 5W +1H,” terang Gatot.
Pimred Media Panji Nasional itu menambahkan, Adanya beberapa pemahaman yang membuat kinerja wartawan terusik adanya beberapa pejabat birokrasi yang selalu bersikap seakan UKW untuk wartawan seakan satu-satunya Legal Patent sebagai senjata menghadapi wartawan. Termasuk status UKW mulai menjadi kegundahan baru setelah BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Pers dan melakukan uji asesor menjadikan kedua lembaga tersebut seperti beradu kebenaran antara BNSP sebagai Lembaga Negara dan Dewan Pers sebagai Lembaga Non Struktural.
Namun pertanyaannya kalau memang diharuskan dan UKW atau SKW adalah syarat oleh Negara, kenapa wartawan harus bayar untuk mengikuti Uji Kompetensi atau Sertifikasi Profesi? besaran Biayanya mencapai rp.2 juta hingga 2,5 juta itupun belum termasuk biaya transportasi dan penginapan.
“Disinilah AWDI harusnya berperan mencari solusi terbaik dalam menyikapi dan mencari jalan terbaik bagi wartawan,” ungkap Gatot
Sedangkan menurut Adi salah satu pengurus AWDI Jatim memberikan solusi dengan gambaran sebagai wartawan kita yang penting bisa bersikap dan menunjukkan attitude terhadap nara sumber kita, “Attitude merupakan kecerdasan sikap, professional dan etika bertindak maupun berkarya, pastinya akan menjadi beda dengan hasil UKW, yang benar para pimpinan media hendaknya men-spesialkan Paham Attitude terhadap para Jurnalisnya” ujar Adi wartawan media abadi.com
Diskusi dalam pelaksanaan Raker menjadikan seperti gayung bersambut bagi peserta, karena hasilnya sangat memuaskan, sebab usai penutupan ternyata diluar area masih berlanjut diskusi kecil.
Secara menyeluruh hasil Rapat Kerja Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia DPW Jatim adanya kesepakatan menerima tugas tugas pengurus dengan saling bahu – membahu membangun terbentuknya DPC AWDI Kota Kabupaten hingga menjadwalkan agenda Pengukuhan secara bersama.
Yang terpenting adalah sebuah Pemahaman bersama sebagai sebuah kesepakatan bahwa
Peran Lembaga Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Membangun dan Menjaga Marwah Pers dengan Keberagaman Karakter Jurnalistik.(red)