Jatim, Ronggolawe News – Sangat Miris…Warga binaan Bukannya di bina agar menjadi manusia yang baik selama menjalani masa hukuman di penjara dan tidak mengulangi lagi perbuatan kriminalnya setelah keluar dari penjara. Namun malah di binasakan Akhlaqnya saat ada dalam penjara. Dan bukannya mendapat bimbingan sosial maupun kerohanian tapi malah di paksa dan di ajari untuk melakukan perkerjaan kriminal yang lebih buruk yaitu melakukan penipuan. Dengan Modus kerja tipu-tipu melalui hp telolet menelpon calon korban.
Dan Aksi penipuan dari dalam penjara yang dilakukan oleh penghuni Lembaga permasyarakatan terjadi bukan karena kemauan para warga Binaan. Namun hal tersebut dilakukan oleh petugas Lapas dengan memperkerjakan para warga binaan.
Perintah Petugas Ajang Bisnis Tipu-tipu Disalah Satu Lapas Jatim Hingga Omset Ratusan Juta Perminggu
Beredar info Terjadi kerja paksa soal tipu-tipu Telolet bukan isapan jempol belaka, sungguh sangat mengerikan ada sebuah bisnis yang cukup terkoordinir layaknya sebuah perusahaan, yaitu bisnis Tipu- Tipu melalui Hp telolet atau Aplikasi Mi chat dengan berbagai Modus yang sudah terprogram.
Dalam ekslusif wawancara dengan tim awak media bersama Narsum (baik yang masih ada dalam lapas maupun yang sudah bebas) yang namanya engan disebutkan menuturkan hal yang sama kalau didalam lapas itu semua warga binaan dipekerjakan semua ,dengan Modus kerja tipu-tipu melalui hp telolet menelpon calon korban.
Narasumber juga mengatakan kalau napi yang gak bisa bekerja bakalan di aniaya hingga sampai bisa mendapatkan target dan di wajibkan dalam satu bulan harus ada hasil.
Dari keterangan Narsum disinyalir putaran uang Perminggu bisa mencapai hasil Rp.100.000.000 lebih dari bisnis tipu- tipu itu yang di komando langsung oleh oknum petugas lapas
Saat ditanya soal ke ahlian atau basik narsum ini dalam bisnis tipu- tipu ini narsum menjelaskan kalau dirinya awalnya gak bisa dan juga gak tega melakukan tipu-tipu pada Masyarakat diluaran sana.Tapi menurutnya mau gimana lagi, semua Napi terpaksa dan pada ketakutan karena ada tekanan mulai psikis dan tekanan Fisik juga. Jadi mau tidak mau Napi menjalankan perintah dan arahan para KM dan arahan Petugas Sipir, dengan jalan itu saya dan Napi lainya bisa mendapatkan fasilitas enak dan nyaman seperti makan malam dan fasilitas lainnya juga .
Narsum juga bercerita kalau ada kegiatan dalam lapas para napi di wajibkan setoran dan di koordinir tiap ketua blok. Bahkan kadang 6 bulan sekali pasti ada orkesan seperti halnya orkesan diluaran penuh dengan saweran, dan ironisnya tiap kamar target harus menyediakan Uang sebesar Rp. 30.000.000 hingga Rp.50.000.000 dan penyanyinya diambil dari blok Wanita. Semua warga binaan diwajibkan nyawer dan untuk hasil saweran itu di setor kepetugas.
Saat di tanya siapa bos dalam Lapas, Ia mengaku ada 3 orang
Bukan hanya itu Narasumber juga bercerita soal tahanan mekanisme baru pertama dilayar di lapas tersebut harus melalui tes urin hingga harus membayar Rp.1.500.000 buat turun kamar.
Ketika ditanya soal apa tidak pernah adanya praktek-praktek seperti itu dilapas diketahui oleh aparat yang berwenang atau ada warga binaan yang melaporkan kepada pegawai lapas ataupun atasan lapas, narsum hanya menjawab percuma.
Dalam Lapas tersebut jika gak bisa kerja bakalan digulung atau di hajar oleh KM dan Manejer, pernah ada Napi dihajar maunya napi tersebut mohon perlindungan melaporkan kepada Petugas Sipir. Namun tanpa diduga petugas sipir bukannya melindungi Napi yang dianiaya malah petugas atau sipir tersebut ikut menghajarnya.
Dari sekian blok yang ada di lapas aemua diperkerjakan untuk hal telfon tipu-tipu. Kalo gak bisa kerja bakalan digulung di hajar sampek bisa, meskipun setelah dihajar napi ngadu sama petugas, petugaspun juga ikut menghajarnya juga bukan malah melindungi.
Apalagi kalau target sebulan tidak terpenuhi maka akan digulung, dihajar habis habisan. paling tidak sebulan harus dapat, kalau hanya 1 atau 2 land saja belum ada untung minimal kalau pingin dapat untung harus dapat 5 land baru bisa menikmati hasil, 5 land saya hanya dapat untung Rp.500.000 itupun saya buat bayar. bayar mingguan Rp.250.000, kamar Rp.100.000 dan Rp.150.000 untuk bayar Katering itu wajib bayar tiap minggu.
Masih dalam keterangan Narsum, Masalah tipu-tipu didalam Lapas sempet terendus oleh media, tapi info itu selalu bocor, pernah ada sidak atau kunjungan dari Petugas Kakanwil Jatim. Seluruh Petugas mengintruksikan kepada para Napi agar barang yang dilarang masuk didalam lapas untuk diamankan seperti Seluler atau HP diamankan di Musholla, untuk antisipasi apa bila petugas Kakanwil Jatim melakukan Razia di Setiap Kamar atau di setiap Blok.
Mengakhiri wawancara narsum memita kepada awak media ini dan tim advokasinya menaruh Harapan,” tolong Mas Selamatkan para napi bagaimana caranya agar mereka tidak ada tekanan dan siksaan sesama napi dan tekanan dari petugas lapas karena tidak mencapai target,” harap Narsum
Dalam hal ini Kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Kembali menjadi sorotan. Khusunya wilayah Jawa Timur. Pasalnya, belakangan ini masalah kerap muncul dan tak ada upaya untuk melakukan perbaikan.
Media RepublikNews dan Media Ronggolawe News bersama Tim Advokasi Redaksi bersiap untuk melaporkan kasus tersebut. Redaksi akan melayangkan surat kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM. Bersambung…