Tuban, Ronggolawe News – Blangkon merupakan penutup kepala yang terbuat dari kain batik dan digunakan oleh kalangan pria sebagai kelengkapan dari pakaian tradisional Jawa. Selain sebagai penutup kepala, blangkon yang dipakai juga menunjukkan strata sosial pemakainya di kalangan masyarakat.
Konon, blangkon digunakan sebagai simbol untuk membedakan antara kaum bangsawan keraton dan masyarakat biasa yang umumnya hanya menggunakan iket sebagai penutup kepala. Orang Jawa beranggapan jika kaum laki-laki memiliki arti penting, sehingga pelindung kepala pria menjadi yang diutamakan.
Lantas apa makna filosofi dari blangkon dalam penggunaan sehari-hari? Simak penjabarannya berikut ini.
Sejarah Blangkon
Blangkon menjadi simbol tersendiri bagi kaum pria yang hidup di Jawa. Di balik bentuknya yang sederhana, blangkon memiliki makna yang tinggi. Makna keindahan dari blangkon itu sendiri, makna etika yang dapat dilihat dari kepribadian masyarakat Jawa pada masa itu.
Asal-usul nama blangkon berasal dari kata blangko yang berarti mencetak kosong, suatu nama yang diberikan pada berbagai jenis yang telah dicetak. Tidak ada catatan sejarah pasti kapan asal muasal dari keberadaan blangkon.