Mojokerto, Ronggolawe News – Terpantau Puluhan emak-emak berunjuk rasa di kantor Desa Gading, Jatirejo, Mojokerto. Mereka menagih tabungan Lebaran yang lenyap diduga dibawa kabur pengurus koperasi desa.
Puluhan emak-emak ini mendatangi Balai Desa Gading dengan melantunkan sholawat. Mereka menangis sambil membentangkan poster berisi tuntutan dan buku tabungan masing-masing.
Antara lain ‘Kembalikan Uang Kami’, ‘Semua Boleh Pergi Asal Jangan Tabungan’, ‘Uangku Bukan Uangmu’, serta ‘Ubur-ubur Ikan Lele Uangku Kau Bawa Kabur Le’. Selain itu. Emak-emak ini juga turut serta mengajak anak – anak mereka.
Salah satu korban, Furi (30) menjelaskan korban mencapai 152 nasabah dengan total tabungan sekitar Rp 1,6 miliar. Para nasabah rutin menabung setiap Rabu di Koperasi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) di Desa Gading.
Koperasi ini digawangi 3 orang, yaitu Lilik dan Samuji, warga Desa Gading, serta Isnan, warga Desa Bleberan, Jatirejo, Mojokerto. Menurut Furi, uang para nasabah dibawa oleh Isnan.
Sama dengan nasabah lainnya, Furi juga rajin menabung di TPSP. Sehingga tabungannya kini terkumpul Rp 23 juta. Namun, tabungan yang ia andalkan untuk merayakan Idul Fitri itu lenyap. Sebab Isnan telah kabur dari rumahnya.
“Saya sudah 2 kali ke rumahnya Pak Isnan, alasannya uangnya dibawa kabur atasannya namanya Nanang. Katanya Nanang kabur ke Banyuwangi,” jelasnya kepada wartawan di Kantor Desa Gading, Senin (10/3/2025).
Kondisi lebih memprihatinkan dialami Siti Mar’atus Sholikhah (27). Tabungannya mencapai Rp 122 juta di Koperasi TPSP Gading kini tak jelas rimbannya. Padahal, uang tersebut tidak hanya miliknya pribadi, tapi juga tabungan lebaran para tetangganya.
“Totalnya 122 juta, 4 tabungan atas nama ibu, anak saya, teman dan bude saya. Saya sudah jual motor, cari pinjaman ke orang-orang untuk mengembalikan tabungan anggota saya,” terangnya.
Siti mengaku sudah 7 tahun menabung di Koperasi TPSP Gading. Setiap Rabu ia menyetorkan tabungan Lebaran anggotanya Rp 2-3 juta. Namun, baru kali ini terjadi masalah. Tepatnya sejak November 2024, ia tak bisa menarik tabungan dari koperasi ini.
“Sejak November 2024 saya minta (ke Isnan) sudah tidak bisa. Alasannya BRI-nya ada kendala, masih coblosan (Pilkada 2024), lalu ada kendala lagi, seterusnya janji tidak pernah ditepati,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, bersama puluhan nasabah lainnya, Siti berunjuk rasa di Balai Desa Gading. Ia berharap pengurus Koperasi TPSP segera mengembalikan tabungan Lebaran miliknya dan anggotanya. Namun, mereka harus menelan pil pahit.
“Kami kecewa belum dapat uang, apalagi mau lebaran semua butuh uang. Kami hanya disuruh berdoa agar mereka dapat uang,” ujarnya.
Kuasa Hukum Lilik dan Samuji, Arif Sugeng Winarko menuturkan kliennya sebatas pegawai bagian administrasi di Koperasi TPSP Gading. Menurutnya, uang para nasabah berada di tangan Isnan yang telah kabur.
“Keterangan klien kami, bermuaranya (uang nasabah) diduga ke Pak Isnan. Kami memutuskan akan berproses secara hukum,” tandasnya.
Reportase Media Ronggolawe News
Mengabarkan