Jakarta, Ronggolawe News – Rombongan Ketua DPC Projo Ganjar Kabupaten Tuban bersama Organ Relawan Ganjar se Jawa Timur dengan mengendarai 20 bus berangkat bersama dari Kantor Sekretariat DPD Perjuangan Jawa Timur Surabaya.
“Kami berangkat bersama Sekretaris dan Bendahara DPC Projo Ganjar Kabupaten Tuban untuk menghadiri Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud se – Pulau Jawa di Jakarta,” terang Anto Sutanto. Ketua DPC Projo Ganjar Kabupaten Tuban. Minggu.26/11/2023 malam.
“Projo Ganjar DPC Kabupaten Tuban bersama jajaran akan tegas lurus mengantarkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke 8 di tahun 2024,” tambahnya.
“Salam tiga jari.
Lawan Tirani
Lawan Dinasti
Jaga Demokrasi ” Tegas Anto Sutanto.
ronggolawenews.com
Sementara itu Ketua Umum PDI Perjurangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa. Dalam acara itu, dia menyatakan para kadernya kerap menyebutnya sebagai petarung. Megawati juga menegaskan bahwa ‘banteng’ PDIP tidak akan keok.
“Saya suka kalau di PDI Perjuangan itu, sama anak-anak saya itu, biar ibu ini perempuan, tapi ibu ini petarung. Lah iya. Kalau di PDI Perjuangan menyemangatinya seperti itu,” kata Megawati dalam pengarahannya di JIExpo, Senin (27/11/2023).
Megawati mengatakan, banteng yang merupakan lambang PDIP tidak akan keok. Justru sebaliknya, katanya, banteng bakal mengambil posisi menyerang jika terusik.
“Saya bilang, kita ini lambangnya saja banteng, mana ada banteng itu keok. Banteng itu kan kalau sudah nanduk begini,” kata Mega.
“Tapi yang lucu apa, kalau mereka bilang hati-hati loh kalau ketum kita nanti kalau sudah punya kumis, masa ibu perempuan punya kumis. Keren nggak?” sambung Megawati sambil tertawa.
Presiden kelima RI tersebut melanjutkan, banyak kadernya memintanya untuk maju ‘tempur’ menghadapi dinamika pemilu. Namun, dirinya menilai hal itu tidak perlu dilakukan.
“Sudah ada yang bilang, ‘Tempur Bu, tempur Bu’. Apaan sih. Karena mesti saya bilang. Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia yang namanya tentara rakyat Indonesia. Aparat juga rakyat Indonesia. Orang mereka yang jadi siapa, rakyat Indonesia, benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut,” kata Mega.
“Kok Bu Mega nggak keliatan, padahal saya tahu, makanya nggak usah takut, masa orang nggak boleh ngomong, yang boleh ngomong sebelah sana mulu,” tuturnya.( Bim)