Regional PDI Perjuangan Jawa Timur Ingatkan Masyarakat Jatim Pilih Pemimpin Amanah.
Jawa Timur, Ronggolawe News – KH Imron Fauzi mengingatkan masyarakat Jawa Timur (Jatim) untuk menjadikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sebagai ajang memilih pemimpin yang amanah melalui pertimbangan janji program yang ditawarkan masing-masing pasangan calon (paslon).
“Sebagai warga Jatim, kita dihadapkan pada pilihan antara mempertahankan kepemimpinan saat ini atau memberi peluang pada pemimpin baru yang menjanjikan solusi nyata untuk tantangan besar yang kita hadapi,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).
Imron menyebutkan beberapa program yang ditawarkan oleh Calon Gubernur Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini, di antaranya Transportasi Multifungsi, Revitalisasi Sungai dan Penghijauan, serta Pembangunan Jalan Tembus.
“(Program) Transportasi Multifungsi bukan sekadar janji konektivitas besar, tetapi juga solusi praktis seperti transportasi multifungsi untuk kepulauan Madura, yang mencakup angkutan barang, orang, dan layanan kesehatan,” imbuhnya.
Program Revitalisasi Sungai dan Penghijauan, lanjut dia, tidak hanya berfokus pada perbaikan lingkungan, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah rawan.
Lalu, program Pembangunan Jalan Tembus direncanakan untuk mempercepat akses antar wilayah tanpa bergantung pada proyek besar yang realisasinya terhambat.
“Risma telah membuktikan keberhasilannya di Surabaya, sehingga ada harapan besar bahwa janji ini akan diwujudkan, bukan sekadar kata-kata,” tambah Imron.
Di sisi lain, Imron mengomentari program Trans Jatim yang diinisiasi oleh paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 2 Khofifah-Emil sekaligus pertahana sebagai solusi perluasan konektivitas di seluruh wilayah Jatim.
“Hingga saat ini, Trans Jatim baru mencakup beberapa rute terbatas. Wilayah pedesaan seperti Madura, Ngawi, dan Madiun masih jauh dari sentuhan manfaat program tersebut,” ujarnya.
Kemudian, Imron turut menyoal terkait beberapa program pertahana yang hingga saat ini masih belum terealisasi, salah satunya pembangunan exit tol di Kabupaten Magetan.
“Janji pembangunan exit tol di Magetan untuk mendukung industri lokal hingga kini belum terealisasi,” sebutnya.
Imron menambahkan, potensi industri kulit Kabupaten Magetan juga sering luput dari dukungan aktif dari pemerintah. “Kabupaten Magetan memiliki kekayaan potensi dalam industri kulitnya yang telah menjadi kebanggaan lokal. Kemajuan industri kulit lebih banyak disebabkan oleh usaha masyarakatnya sendiri, bukan dukungan aktif dari pemerintah,” paparnya.
Permasalahan lingkungan Jawa Timur Lebih lanjut, Imron menyebutkan berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Jatim, yaitu pengelolaan sampah yang buruk dan pencemaran Sungai Brantas.
“Jatim memproduksi lebih dari 5,7 juta ton sampah per tahun, sekitar 2,5 juta ton tidak terkelola dengan baik. Jika ini terus dibiarkan, dampaknya akan dirasakan oleh generasi mendatang,” jelasnya.
Adapun Sungai Brantas yang menjadi sumber penghidupan jutaan masyarakat Jatim juga kian tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga tanpa penanganan lanjutan.
“Mengabaikan isu lingkungan ini bukan hanya lalai, tetapi juga bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat,” tambah Imron.
Imron juga berpesan kepada seluruh masyarakat Jatim untuk memilih pemimpin yang amanah menggunakan hati dan akal. “Jangan sampai kita terjebak pada janji yang sama tanpa bukti nyata. Inilah saatnya kita memilih pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan hanya berbicara kepada rakyat,” ujarnya.@red