Surabaya, RonggolaweNews
Gubernur Jawa Timur, Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menekankan agar Dana Desa digunakan pada kegiatan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. Hal tersebut diungkapkan saat menutup Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2020, Selasa (25/02/2020) di Jatim Expo Surabaya.
Hadir pula pada kegiatan ini, Inspektur Jenderal Kemendagri RI , Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur , Forkopimda Provinsi Jawa Timur , Kepala Kejaksaan Tinggi Surabaya , dan pimpinan OPD Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini diikuti Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah , Kapolres , Kepala Kejaksaan Negeri , dan Sekretaris Daerah , Inspektur Inspektorat dari 34 Kabupaten/Kota. Hadir pula pada kegiatan ini Kepala Kejari Tuban , Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban , Inspektur Inspektorat Kabupaten Tuban. Tidak ketinggalan, seluruh Camat dan Kepala Desa se-Jawa Timur ikut hadir mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim menerangkan program Dana Desa dapat diwujudkan melalui kegiatan produktif yang mampu menyerap tenaga kerja. Juga pada program kegiatan pemberdayaan masyarakat agar mampu menyejahterakan masyarakat.
“Salah satunya melalui program Padat Karya Tunai Desa,” ungkapnya.
Dengan meningkatnya Dana Desa tahun 2020 di Jawa Timur yang mencapai 7,654 triliun, Gubernur Khofifah menargetkan seluruh desa harus terbebas dari kategori desa tertinggal. Karenanya, perlu langkah-langkah percepatan yang signifikan.
Di samping itu, pemerintah Kabupaten/kota diharapkan terus memaksimalkan potensi daerah masing-masing untuk menunjang upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. “Kita harus bekerja keras, kerja cerdas, cepat, dan tepat serta ikhlas. Agar penurunan kemiskinan dapat lebih cepat lagi,” serunya.
Gubernur Khofifah menyatakan perlunya peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mempercepat laju pengentasan kemiskinan. Penguatan pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling ampuh untuk mendongkrak IPM. “Kepala Desa dapatnya memotivasi warganya agar mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi,” tuturnya.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini mengajak seluruh Kepala Daerah , pimpinan OPD , dan Kepala Desa untuk lebih intens blusukan (turun lapangan). Sehingga perkembangan berbagai program pembangunan dapat terpantau secara riil dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, mampu menjalin kedekatan dengan masyarakat agar bisa mendengar aspirasi mereka.
Alumnus Universitas Airlangga ini berpesan agar seluruh warga Jawa Timur berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah, diantaranya Sensus Penduduk 2020 baik secara online maupun wawancara. Sensus Penduduk akan menghasilkan data terpadu yang menjadi dasar penetapan program pembangunan pemerintah.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah ikut mengambil bagian dalam pembangunan di Jawa Timur. “Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, kepala desa dan seluruh elemen masyarakat yang ikut menyukseskan pembangunan Jawa Timur,” imbuhnya.(Puji).