Tuban, Ronggolawe News – Inflasi jangan sampai mendominasi dan Pemkab Tuban berkomitmen tekan inflasi yang terjadi pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Mas Lindra (Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE – red) usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Rabu (25/08/2021) di ruang Dandang Wacana Setda Tuban. diikuti pula oleh Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi, SH., Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si beserta sejumlah pimpinan OPD, perwakilan Bulog dan Perbankan di Kabupaten Tuban.
Bupati mengungkapkan, inflasi yang terjadi di Kabupaten Tuban masih tergolong tinggi. Kondisi tersebut disebabkan harga sejumlah barang dan bahan pokok terbilang tinggi.
“Karenanya Pemkab Tuban akan berupaya menekan Standar Satuan Harga (SSH) dan Indeks Harga Konsumen,” ungkapnya.
Pemkab Tuban juga akan mengatur komoditi pangan yang beredar di pasar di Kabupaten Tuban. Diantaranya dengan mengatur kestabilan harga, dengan mengatur arus penawaran dan permintaan (supply and demand).
Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi lonjakan harga maupun penurunan harga yang drastis ketika terjadi panen maupun saat kelangkaan barang.
Mas Bupati juga menerangkan akibat pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban mengalami penurunan mencapai 0,83 persen. Salah satunya disebabkan sektor industri dan pengolahan yang menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Tuban ikut mengalami penurunan.
“Akan kita kaji lebih lanjut sehingga diketahui seluruh faktor yang mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Tuban,” sambungnya.
Meski demikian, patut disyukuri pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan relatif stabil dan tidak begitu terpengaruh pandemi.
Melihat kondisi tersebut, Mas Bupati menekankan akan mengoptimalkan sektor pangan tersebut. Hasil pertanian akan disimpan di resi gudang untuk menjaga ketersediaannya. Pemkab Tuban juga akan melakukan pengawasan dan penentuan harga komoditi pangan di pasar.
“Akan dilakukan juga operasi pasar dan menentukan standar harga di pasar,” jelasnya. Mas Lindra juga mengatakan akan memaksimalkan hasil produksi dari dalam kabupaten Tuban. Komoditi pangan lokal akan lebih diprioritaskan diserap sebelum nantinya menerima supplier dari luar kabupaten.(red)