Tuban, Ronggolawe News – Setelah Tuban dinyatakan sebagai Kabupaten Level 2, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban langsung menggebrak dengan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Keamanan Pangan dan Cerdas Menggunakan Obat bagi Masyarakat di Kabupaten Tuban Tahun 2021.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan pada pangan yang beredar di masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pangan yang sehat aman dan bermutu untuk dikonsumsi. Hal ini akan lebih optimal jika melibatkan masyarakat dan pelaku usaha untuk membantu mengawasi penyediaan pangan yang aman.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban tidak dapat menghadiri giat tersebut sehingga diwakili oleh Drg. Esti Surahmi.Apt. Yang membuka sekaligus memberikan sambutan dan materi kepada 200 peserta dari unsur Karang Taruna.PKK.Kader.Tomas dan Tokoh Agama, Sedangkan dari. Organisasi Profesi ada Persagi.PAFI.IAI dan Persakmi serta tampak hadir dari media Ronggolawe News. Widya FM.Senata FM.Pradya Swara. Republik News dan Time Indonesia yang hadir di Pendopo Krido Manunggal Tuban. Kamis. 09 September 2021.
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) menurut Kasi Promkes dan Pemmas Dinkes Kabupaten Tuban Endang Sulastri.SKM pada media Ronggolawe News menerangkan jika obat dan pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
“Tujuan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan dan Cerdas Menggunakan Obat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat melindungi dirinya dari makanan yang tidak memenuhi ketentuan dan mengerti akan pentingnya keamanan pangan dimasa pandemik kovid-19 ini, semoga dengan metode ini tidak mengurangi pemahaman tentang makanan yang aman dikonsumsi masyarakat,” jelas Endang Sulastri.
Pada season tanya jawab peserta sangat antusias untuk bertanya maupun sekedar menyampaikan usul dan saran.
Wahyu Sunarto salah satu peserta dari unsur Puskesmas Tuban menyampaikan kekuatirannya terhadap nasib generasi mendatang jika terus menerus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia dan pengawet .
Sediaan farmasi yang berupa obat,jamu maupun kosmetik memerlukan pengawasan secara intensif. Hal ini tidak dapat optimal jika dilakukan oleh pemerintah saja. Sehingga harus melibatkan beberapa unsur yaitu Stakeholder dan masyarakat.
Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan dan Cerdas Menggunakan Obat ini terasa lebih hidup dan segar dengan adanya senam bugar dan pembagian door prize dari panitia.(red)