Tuban, Ronggolawe News – Mas Bupati Aditya Halindra Faridzky, SE., atau yang akrab dipanggil Mas Lindra, Sabtu (27/11/2021) malam hadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-728 di halaman kantor Pemkab Tuban. Hadir pada kegiatan ini perwakilan Forkopimda, Sekda Tuban, Asisten, sejumlah pimpinan OPD serta Ketua dan Pengurus Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi) Kabupaten Tuban.
Yang menarik dari Pagelaran wayang kulit ini karena Mas Lindra menyerahkan wayang langsung kepada Dalang Cilik Threean Armada Novaridho. Dalang cilik asal Kenduruan yang meraih Penghargaan 5 Dalang Sabet Terbaik pada Parade Wayang Bocah tingkat Provinsi Jawa Timur tahun ini.
Pagelaran Wayang yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan penonton terbatas karena masih dalam masa pandemi Covid-19 ini juga disiarkan secara virtual membawakan Lakon Wahyu Keprabon dengan dalang dari berbagai kecamatan Kabupaten Tuban antara lain Dalang Cilik Threean Armada Novaridho dari Kenduruan, Ki Buntas Pardopo dari Tambakboyo, Ki Tri Bayu Santoso dari Jatirogo, dan Ki Agus Supeno dari Kenduruan.
Kepada Media Ronggolawe News, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Threean Armada Novaridho hendaknya dapat dicontoh generasi muda dan masyarakat umum. Kecintaan terhadap budaya luhur bangsa Indonesia dapat dipupuk sejak dini secara konsisten. Alhasil, mampu memotivasi diri dan membawa prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Tuban. “Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas prestasi yang diraih dalam melestarikan budaya kita,” ungkapnya.
Mas Bupati menyatakan kecintaan terhadap budaya asli bangsa Indonesia harus terus dijaga. Selaras dengan hal tersebut, Pemkab Tuban berkomitmen untuk melestarikan budaya luhur, salah satunya kesenian wayang kulit. Sehingga kesenian wayang kulit yang juga menjadi jati diri bangsa Indonesia kian diminati generasi muda. Serta mampu melahirkan dalang maupun seniman wayang kulit muda.
Lebih lanjut, banyak pengajaran yang dapat diperoleh dari filosofi seni budaya yang ada maupunkisah yang dipentaskan. Nilai-nilai luhur yang terkandung diantaranya berjiwa ksatria nan pemberani, jujur, ulet, dan tanggungjawab perlu untuk diteladani dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Plt. Kepala Disparbudpora kabupaten Tuban, Drs. Endro Budi Sulistiyo menerangkan lakon Wahyu Keprabon mengisahkan cerita Raden Gatotkaca yang masa mudanya mampu membawa kesejahteraan masyarakat. Sifatnya yang pemberani, pekerja keras, dan ulet menjadikan negaranya maju dan disegani. Cerita ini memiliki kesamaan dengan kondisi kabupaten Tuban saat ini yang memiliki pemimpin muda.
“Sesuai dengan visi misi yang diusung Mas Bupati yaitu Kabupaten Tuban yaitu Membangun Serta mewujudkan Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing dan Berbasis Lingkungan Melalui “Mbangun Deso Noto Kutho,” ujarnya.
Endro Budi mengatakan kegiatan yang ini diharapkan meningkatkan rasa cinta terhadap seni pedalangan dan wayang sebagai warisan budaya tak benda yang sudah diakui UNESCO. “Saat ini jumlah dalang di kabupaten Tuban yang tercatat sebanyak 46,” terangnya.(red)