Tuban, Ronggolawe News – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky membuka Pameran dan Kontes Bonsai Nasional yang digelar di GOR Rangga Jaya Anoraga, Sabtu (25/06/2022). Kegiatan yang telah dimulai 21 Juni sampai dengan 3 Juli 2022 menampilkan 802 pohon bonsai dari berbagai provinsi di Indonesia.
Pada gelaran bonsai kali ini, juga disuguhkan pertunjukan musik tradisional dari grup musik Unen Unen asal Kecamatan Rengel.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan Pemkab Tuban menyediakan lokasi sekitar Patung Letda Sucipto dan Taman Kapur di Kelurahan Gedongombo agar digarap para penggemar bonsai di Kabupaten Tuban. Langkah ini sesuai dengan program pemerintah pada tahun 2022 berupa revitalisasi Taman Kapur.
“Akan ditata sedemikian rupa lengkap dengan pencahayaan dan pengelolaan taman,” ungkapnya. Dengan demikian, akan memunculkan potensi objek wisata yang dapat dinikmati masyarakat.
Mas Lindra mengungkapkan kekagumannya terhadap tema yang diusung pada gelaran bonsai. Mengusung tema “Berkarya dengan Rasa dan Logika”, tema tersebut memiliki makna yang cukup dalam. Menurutnya, keselarasan antara rasa dan logika harus diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari sehingga terwujud budi perilaku yang luhur.
Mas Lindra berharap event semacam ini dapat digelar rutin tiap tahun. Selain untuk menekuni hobi, sekaligus mendukung peningkatan perekonomian warga di Kabupaten Tuban.
Pada kesempatan yang sama, Mas Lindra menyatakan Pemkab Tuban berkomitmen memberikan wadah berekspresi bagi seniman Kabupaten Tuban. Para seniman diberikan kesempatan untuk mengisi sesi hiburan pada sejumlah kegiatan pemerintahan. “Seperti di taman sleko, rest area, dan lainnya” tuturnya.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Tuban, Agus Suseno mengatakan pameran ini digelar sebagai wadah bertukar pikiran sesama penggemar bonsai yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Adapun kontes bonsai dibagi menjadi 3 kelas yaitu Pratama, Madya, dan Utama. Selain itu, juga disediakan kelas Prospek bagi pebonsai pemula. Hadirnya pebonsai dari berbagai penjuru negeri juga untuk meningkatkan antusiasme masyarakat dan pebonsai Tuban.
“Saat ini di tiap kecamatan sudah ada koordinatornya. Kami juga menyelenggarakan sekolah bonsai secara berkala,” jelasnya.
Agus Suseno mengatakan harga jual bonsai bisa mencapai ratusan juta. Hal ini disebabkan proses pembuatan dan pemeliharaan bonsai memerlukan waktu yang sangat lama. Tinggi rendahnya nilai jual bonsai juga dipengaruhi berapa kali tanaman bonsai menjuarai berbagai kontes. “Kontes semacam ini untuk memperoleh sertifikat dan menaikkan kelasanya,” pungkasnya.(Ant)