Tuban, Ronggolawe News – Politeknik Enegi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) merupakan politeknik vokasi yang mana berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan rutin disetiap tahunnya. Kegiatan program studi logistik kali ini dilaksanakan di Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban pada hari Selasa kemarin yang diketuai Bapak Dr. Oksil Venriza, S.Si., M.Eng dan dihadiri oleh 46 orang terdiri dari masyarakat, pedagang serta Perangkat Desa. Rabu, (17/11/2021)
Seiring dengan meningkatnya permintaan bahan bakar, maka penambangan fosil pun juga meningkat. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan persediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis, sehingga diperlukan bahan bakar alternatif sebagai pengganti. Bahan bakar alternatif sebagai sumber energi yang ramah lingkungan yang dapat digunakan yaitu briket. Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang mempunyai bentuk tertentu dan merupakan sumber energi yang berasal dari biomassa yang biasa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil.
Salah satu sumber energi biomassa di Indonesia yang potensial adalah limbah pertanian, seperti sekam padi, jerami, ampas tebu, batang dan tongkol jagung serta limbah-limbah pertanian/perkebunan lainnya. Sebelumnya mahasiswa PEM Akamigas telah melakukan survey, dengan hasil 90% warga di Desa Pakel adalah petani jagung. Saat panen, tongkol jagung akan dijadikan pakan ternak, dimakan hama dan dijadikan sampah. Untuk meminimalisir hal tersebut, maka mahasiswa PEM Akamigas memanfaatkan tongkol jagung yang mana cukup potensial untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif dijadikan biobriket dengan cara dibakar lalu dicampur tepung kanji dengan kadar 70% hasil pembakaran dari tongkol jagung dan 30% tepung kanji.
Dari sinilah mahasiswa PEM Akamigas bertujuan untuk menginformasikan dan memperkenalkan warga Desa Pakel terhadap peluang usaha dalam EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat daerah Desa Pakel yakni dengan ‘Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biobriket dengan Cara yang mudah dan Biaya yang kecil’. Target dari kegiatan ini supaya masyarakat Desa Pakel dapat menambah wawasannya dalam Biobriket dan timbul ide-ide baru dalam pemamfaatan tongkol jagung serta dapat membantu pedagang sate, serabi dan ikan bakar untuk menyediakan briket untuk keperluan usahanya.
Dr. Oksil Venriza, S.Si. M.Eng selaku ketua program ini mengatakan, “Briket tongkol jagung ini telah dilakukan uji ketahanan dan jumlah energi yang dihasilkan. Ketahanan briket tongkol jagung dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dari pada kayu bakar dan nilai kalorinya 1.5 kali lipat dari kayu bakar. Sehingga dengan program ini diharapkan akan tumbuhnya pengusaha briket berskala kecil setingkat Desa, serta dapat memasarkan briketnya secara nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Dikesempatan yang sama Ibu Ifa Marwatin Fadhilah menyampaikan, “Kami menyambut baik dengan adanya program ini yang dilaksanakan oleh PEM Akamigas, Kami harap proses studi pelatihan ini dapat berlanjut sehingga dapat terbentuknya unit usaha mandiri di Desa Pakel ini,” ucap Kades.
Babinsa Pakel Sersan MD. Bagus Raka menambahkan, “Kami berikan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa PEM Akamigas atas inovasinya membuat briket memanfaatkan tongkol jagung, semoga dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi warga masyarakat Pakel khususnya,” pungkasnya. (RK)