Tuban, Ronggolawe News – Hujan yang mengguyur Alun-Alun Tuban sejak sore tak mampu meredam semangat ribuan warga untuk merayakan puncak Hari Jadi ke-732 Kabupaten Tuban, Senin malam (8/12/2025). Di tengah cuaca kurang bersahabat, panggung megah 360 derajat yang berdiri di jantung kota menjadi magnet perayaan yang bertajuk “Karya Cinta”, sebuah konsep yang menekankan kebersamaan, kolaborasi, dan penghormatan atas sejarah panjang Bumi Wali.
Panggung yang dapat disaksikan dari empat penjuru alun-alun itu menghadirkan pengalaman berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penonton tak hanya menikmati sajian musik dan visual, namun juga dapat menyaksikan penampilan lintas unsur pemerintahan yang menyatu dalam satu narasi seni.
Di antara penampilan tersebut, Sendra Tari Ranggalawe Winisuda menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian. Ditampilkan oleh jajaran pimpinan daerah—mulai Sekda, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati hingga para Kepala Organisasi Perangkat Daerah—tarian ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan simbol komitmen pemerintah untuk hadir dalam ruang publik bukan hanya sebagai birokrat, melainkan sebagai bagian dari denyut nadi seni dan budaya daerah.
Kolaborasi tersebut diperkuat dengan lantunan paduan suara Gema Nada Abdi Praja, alunan karawitan, permainan cahaya, hingga pesta kembang api yang menggetarkan langit Tuban.

Di tengah hingar-bingar perayaan, suasana hening tercipta saat ribuan masyarakat mengikuti doa bersama untuk korban bencana yang belakangan melanda sejumlah wilayah Indonesia. Momen ini menjadi penegas bahwa selebrasi tidak menghapus empati; justru menguatkan solidaritas sebagai anak bangsa.
Tak hanya melibatkan unsur birokrasi, panggung Karya Cinta juga menghadirkan bintang tamu nasional. Kahitna dan Arsy Widianto sukses membuat lautan manusia bergoyang dan bernyanyi bersama. Lagu-lagu legendaris seperti Soulmate, Cantik, Mantan Terindah, hingga Titik Nadir mengalun memecah malam, membangkitkan nostalgia sekaligus euforia.
Acara ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono, serta sejumlah pejabat provinsi dan undangan dari berbagai daerah. Kehadiran lintas tokoh ini menunjukkan bahwa Hari Jadi Tuban bukan sekadar perayaan daerah, melainkan momentum strategis memperkuat jejaring pemerintahan dan kolaborasi pembangunan.
Dalam sambutannya, Mas Bupati menegaskan bahwa perayaan ini adalah ungkapan syukur kolektif atas perjalanan panjang Tuban memasuki usia 732 tahun.
“Karya Cinta bukan hanya rangkaian hiburan, tetapi bentuk rasa terima kasih bagi masyarakat Tuban. Semoga menjadi penyemangat untuk terus melanjutkan karya bersama, membangun Tuban yang makin maju dan membahagiakan warganya,” ujar Mas Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan ruang-ruang publik sebagai medium apresiasi seni, sekaligus mempererat persatuan masyarakat di tengah tantangan pembangunan yang terus bergerak.
Meski diguyur hujan dan dipadati massa, acara berlangsung aman, tertib, dan inklusif. Ribuan masyarakat pulang dengan wajah puas—membawa cerita, musik, dan pengalaman—sebagai bagian dari jejak sejarah perayaan Hari Jadi Tuban ke-732 yang berlangsung hangat, megah, dan penuh cinta.






























