Tuban, Ronggolawe News – Deputi Pelayanan Publik KEMENPAN-RB Diah Natalisa, dengan didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, beserta Forkopimda, Staf Ahli Kementerian PAN-RB, Sekda Tuban, OPD Provinsi terkait, OPD Pemkab Tuban, Camat se Kabupaten Tuban, serta pimpinan BUMN dan BUMD. Meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Tuban. Kamis, (10/02/2022).
“MPP dibangun dengan anggaran dana sebesar 45 Miliar lebih, dalam kurun waktu 2020 hingga 2021. Ia menegaskan, MPP merupakan terobosan dan inovasi dibidang pelayanan publik yang lahir untuk penyederhanaan layanan yang berbelit-belit. Dengan MPP, alur birokrasi dapat dipotong dan dipercepat, karena sudah ada di dalam satu gedung,” hal itu disampaikan oleh Bupati Tuban.
Ditambahkan oleh Bupati, MPP dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat khususnya di bidang perizinan. Ini penting, sebab kemudahan perizinan akan membuka seluas-luasnya pasar UMKM Tuban ke kancah internasional. Disamping itu, dengan pelayanan yang terintegrasi dapat membantu dalam penyempurnaan data untuk memastikan program pembangunan hingga bantuan sosial dapat tepat sasaran. “Layanan yang sudah terintegrasi dapat membantu dalam update data juga,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Deputi Pelayanan Publik KEMENPAN-RB Diah Natalisa menyatakan, MPP Tuban merupakan MPP yang ke-51 di Indonesia dan ke-8 di Jawa Timur.
Selain ucapan selamat, Diah juga menyampaikan semangat serta sinergi antar lembaga melalui MPP sebagai pengejawantahan prinsip untuk menjadi pelayanan masyarakat. “Selamat untuk Pemkab Tuban yang telah beqrhasil merealisasikan komitmen menyelesaikan MPP. Menghadirkan pelayanan prima untuk warga Kabupaten Tuban,” kata Diah.
Selain itu, MPP juga sebagai wujud pengajaran masyarakat perihal hak dan kewajibannya. Diharapkan, operasional di lapangan bisa berjalan efektif dan efisien. Serta diperlukan monitoring berkala dengan prinsip fokus pada penuntasan masalah. “Jadi prinsipnya adalah orang datang kesini bawa masalah, pulang harus selesai masalahnya,” tegasnya.
Lebih jauh, Diah menjabarkan, di era digitalisasi sistem kerja yang mudah dan cepat juga terjangkau menjadi suatu keharusan, termasuk dalam pelayanan publik. Disisi lain, harus ada pemenuhan SDM untuk penguasaan teknologi informasi, yang bisa menggunakannya dengan bijak. Diah juga menyinggung soal Era society 5.0 yang dipopulerkan oleh Jepang, dimana teknologi digunakan selaras dengan lingkungan, yang berpusat pada manusia.
“Sebagai contohnya, adalah MPP yang menyederhanaan birokrasi dengan bantuan teknologi informasi, dan Tuban sudah memulainya.” ungkapnya.
Dengan seluruh proses birokrasi yang dipercepat, akan menjadi penentu situasi suatu negara untuk dapat bersaing dalam dunia investasi global. Lebih jauh, dengan kemudahan investasi, akan bisa memberikan multiplayer efek bagi kehidupan masyarakat seperti dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Ia juga mengajak semua instansi baik vertikal maupun horizontal harus dapat berpartisipasi. “Integrasi pelayanan melalui MPP adalah niat baik yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, semua pihak harus ikut berpartisipasi,” tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah memberikan apresiasinya kepada Pemkab Tuban atas komitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakatnya. Selain itu, kolaborasi yang terjalin antara semua instansi telah melahirkan sebuah inovasi kemudahan layanan yang cepat dan murah untuk masyarakat.
Khofifah menjelaskan, MPP Tuban menjadi yang ke- 8 di Jawa Timur, dan ada 8 lagi yang masih dalam assessment akhir. “Kami akan terus tingkatkan pelayanan melalui munculnya MPP baru di Kabupaten/kota lain di Jawa Timur,” jelasnya.
Khofifah berharap, seperti jargon KEMENPAN-RB bangga melayani, ASN Tuban dapat menjadikannya sebagai jati diri dan mengamalkannya. “Terlebih di MPP ini, saya harap semua melayani dengan sepenuh hati,” ucapnya.
Khofifah juga memuji adanya Coworking Space di MPP Tuban. Diharapkan, akan banyak anak muda produktif yang memanfaatkan tempat tersebut untuk membuat karya dengan ide dan inovasi cemerlang.
Selain itu, Gubernur juga menyinggung perihal peningkatan SDM yang menjadi kebutuhan untuk penguatan digitalisasi sistem di seluruh lini layanan dari Pemerintah. “Pak Camat dan Kepala OPD lainnya, harus mencari orang yang pinter IT agar semua bisa cepat diselesaikan,” tutup Gubernur Perempuan pertama di Jawa Timur itu mengakhiri.(red).