Mojokerto, Ronggolawe News – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Mojokerto melaksanakan kegiatan Sosialisasi kepada Masyarakat dan kali ini KPUD. Kabupaten Mojokerto mengelar ” Sosialisasi Pendidikan Pemilih Segmen Budaya” di Lynn Hotel Jalan Empunala 87 Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari, Jumat, 25/11/2022 siang
Ketua KPUD Kabupaten Mojokerto, Muslim Bukhori dalam paparan pembukaan acara tersebut menyampaikan beberapa Aspek diantaranya kesuksesan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yaitu memberikan pengetahuan dan strategi, terutama pada komunitas budaya, dimana budaya ini bisa mempunyai gagasan filosofi dengan KPUD sebagai penyelenggara pemilu tahun 2024 melalui gagasan melalui berbudaya , sehingga dapat menghasilkan cara-cara budaya yang membuat pertarungan dalam pemilu itu dapat menghasilkan 80 persen suara nasional, aspek kedua adalah pembentukan sikap bahwa setiap pemilu tidak lepas dari money politik, maka pada pemilu 2024 ini tentunya ada aspek yang terbentuk dalam diri budayawan untuk menghindari praktek-praktek seperti itu dan yang terakhir adalah aspek memberatkan artinya komunitas budaya ini harus berani berpikiran bahwa pemilu 2024 yang akan datang ini bukan saja memihak pada partai politik, akan tetapi adalah sebuah kesadaran bahwa pelaksanaan dalam memilih benar-benar suatu kewajiban kedaulata rakyat yang lahir dari sebuah kewajiban untuk memilih Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten Kota yang lahir dari tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara besok tanggal 14 Pebruari 2022 di dalam Bilik suara yang telah disiapkan oleh KPU sebagai penyelenggara.
Sosialisasi Segmen Budaya ini diikuti tidak lebih dari 200 orang pelaku budaya, termasuk tampak juga dari LSM, ORMAS, ASN, Pelajar dan juga media.
Hadir pula Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto Nugroho dan didampingi ketua Divisi Sosdiklih partisipasi masyarakat dan SDM KPUD.
Politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya orang tersebut menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum dan juga politik uang.
Oleh sebab itu dapat mengakibatkan jalannya proses demokrasi yang memperlemah sistem ketatanegaraan yang demokratis.
Sedangkan kata Nugroho demi terwujudnya pemilu yang adil dan berintegritas serta terwujudnya pemilu yang efektif dan efisien.
Bahwa tujuannya diselenggarakannya sosialisasi tolak politik uang dan menambah pengetahuan tentang bahaya dan dampak politik dari politik uang yang rawan terjadi pada setiap tahapan Pemilu baik terhadap partai politik uang, masyarakat mau pun penyelenggara itu sendiri,”ungkap Nugroho kepala Bangkesbangpol.
Diakhir acara dilantai satu, tampak tumplek blek para budayawan Mojokerto berkumpul membahas apa yang disampaikan dalam acara tadi sambil ngopi bareng dengan Nugroho, kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto. (Hen)