Kediri, Ronggolawe News – Berbagai Persiapan Demi persiapan telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Bendo dalam rangka Ulama peduli terhadap korban bencana gempa Cianjur.
KH, Agus Hanif atau yang akrab disapa Gus Anik pada awak media Ronggolawe News menjelaskan jika aksi sosial Ini murni atas dasar kepedulian terhadap sesama.
“Bantuan kemanusiaan ulama Peduli, Ini semua adalah rasa kepedulian kami terhadap saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Cianjur Jawa Barat,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Gus Anik semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban mereka.
“Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat meringankan beban saudara kita di Cianjur dan semoga mereka tabah menerima cobaan dari Allah SWT, Aamiin ya Robbal Alamiiiin,” doa Gus Anik.
Bantuan kemanusiaan dari Pondok Bendo Pare Kediri ini melibatkan Gus Anik dan para santri yang berjibaku dalam pengadaan bantuan untuk para korban gempa di Cianjur itu berupa obat-obatan, madu, selimut, beras, gula, sabun, wadah air bersih, telur dll.
Sebagaimana diketahui bahwa
Gempa bumi yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat menimbulkan kerusakan ribuan rumah warga. Dan menewaskan lebih dari 300 orang,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari itu.
“Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang,” kata Suharyanto.
Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.
Dia menambahkan, jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang. Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
“Ini di luar dari ada penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Suharyanto.
Suharyanto juga membeberkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Gabungan sudah menemukan titik pengungsian di seluruh Kabupaten Cianjur.
Secara keseluruhan, ada 325 titik pengungsi yang tersebar di semua wilayah Cianjur. Dari total titik pengungsian, 183 di antaranya titik pengungsi dengan jumlah di atas 25 orang.
“Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan (jumlah pengungsi) di bawah 25 orang,” imbuh dia.(imam)