Tuban, Ronggolawe News – Bau menyengat menerpa hidung siapapun yang melintasi jl. Maibit – Soko dan sangat menggangu aktivitas warga dan pemilik warung yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Menurut keterangan pemilik warung yang enggan disebutkan namanya mengatakan jika bau itu sudah tercium pada 4 hari yang lalu.
“Bau itu sudah ada mulai empat hari yang lalu, dan pada awalnya bau itu kira-kira berasal dari bangkai tikus atau hewan lainnya, bahkan siapapun yang membeli di warung saya pasti menutup hidung karena baunya sangat menyengat,” ungkapnya.
Bahkan dia menceritakan jika polisi maupun perangkat desa setempat dan pihak kecamatan juga ikut mencari asal muasal bau tersebut.
“Semua barang yang ada disekitar warung saya dibongkar dan dipindahkan guna mencari bangkai tersebut namun tidak juga ketemu,” tambahnya.
Hingga pada hari ini, Selasa. 16/04/2024 terkuak jika bau tersebut berasal dari bangkai ribuan ayam petelur yang dikubur di area persawahan yang diketahui milik seorang dokter.
Awak Media Ronggolawe News dan Republik News didampingi Perangkat Desa Pakuwon Kecamatan Rengel Tuban yang sebelumnya berkordinasi dengan Kepala Desa Pakuwon akhirnya mendatangi lokasi tempat ditimbunnya ribuan bangkai ayam petelur tersebut.
“Iya pak, itu sawah milik pak Dokter dan saya penjaga dan pekerja disini” ungkap lelaki paruh baya itu pada Awak Media Ronggolawe News dan Republik News. Selasa. 16/04/2024.
Dia merasa tersinggung dan kecewa sebab sebagai penjaga, pengelola sawah tidak diberitahu soal adanya dibuang dan dipendamnya ribuan bangkai ayam petelur tersebut.
“Mestinya saya dikasih tau, meskipun pemilik peternakan itu milik saudaranya pak dokter,” terangnya.
“Ada 92 karung bangkai ayam sekitar 2000 ayam mati yang ditimbun disini,” jelasnya lagi.
Lelaki paruh baya itu mengungkapkan jika ditimbunnya ribuan bangkai ayam petelur tersebut didalam lubang yang sebelumnya sudah ada.
” Itu ditimbun di galian yang sudah ada dan tempat untuk menyedot air untuk mengairi sawah” tambahnya.
Sementara itu. Ketua Majelis Pers Nasional Korwil Pantura Anto Sutanto mengatakan jika apapun alasannya itu sudah jelas sangat menggangu lingkungan dan kesehatan.
“Itu sudah jelas unsurnya dugaan kesengajaan, itu ribuan bangkai ayam Lo. Bagaimana mungkin peternak itu mengabaikan cara yang benar untuk memusnahkannya, dibiarkan saja seperti itu hingga menimbulkan bau yang sangat menyengat,” terang Anto Sutanto.
Ditambahkan olehnya bahwa pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, Dinas Kesehatan dan pihak terkait termasuk Kecamatan dan Kepolisian setempat.
” Disamping akan berkordinasi dengan pihak terkait, akan kita turunkan anggota kita untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait adanya dugaan pembuangan ribuan bangkai ayam yang menyalahi prosedural tersebut,” tegasnya.
” Dokumentasi dan keterangan warga sekitar Sudah kita kantongi saat investigasi dilapangan tadi,” tambah Anto.
Kepala Desa Pakuwon saat dihubungi via WhatsApp mengatakan bahwa pemilik peternakan sudah dihubungi dan dihimbau untuk segera menyelesaikan permasalah bangkai ayam tersebut. Senin. 16/04/2024.
“Sudah mas, tadi Sudah saya himbau agar hari ini segera dilakukan perbaikan dan pembenahan tentang masalah bangkai ayam, dan besok akan saya cek lagi apakah sudah dibenahi dan tidak bau atau belum dan masih bau,” terang Kades. Bersambung.