Tuban, Ronggolawe News — Setelah berbulan-bulan dikendalikan oleh seorang pelaksana tugas (Plt), kursi Direktur Perseroda Ronggolawe Sukses Mandiri (RSM) akhirnya bersiap terisi definitif. Sinyal kuat itu ditegaskan langsung oleh Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana, sekaligus menjawab desakan publik yang menilai BUMD strategis ini tak bisa terus menerus berjalan tanpa nahkoda permanen.
“Secepatnya akan diisi. Tapi ada tahapan formal yang harus dilewati,” ujar Budi kepada Ronggolawe News di kantornya.
Namun, ada satu kepastian yang dia tekankan: direktur baru wajib berasal dari kalangan profesional, bukan figur kompromi.
RSM di Persimpangan: Bisnis Meluas, Direksi Wajib Kompeten
Pemkab Tuban menilai momen ini sangat krusial. RSM, yang saat ini dipimpin Plt Agus Wijaya (Asisten Ekonomi dan Pembangunan), bukan lagi sekadar BUMD kecil dalam lingkup internal pemkab. Portofolio bisnisnya semakin lebar:
Bongkar muat Pelabuhan SBI (sudah berjalan)
Pengelolaan parkir berlangganan, yang selama ini dikelola pihak ketiga
Rencana outsourcing tenaga honorer Pemkab Tuban mulai 2026
Dengan cakupan sebesar ini, jabatan direktur tidak bisa diisi sembarangan.
“Penataan lini usaha kami dahulukan, sambil menunggu proses pengisian secara definitif,” tegas Budi.
Mas Lindra Turun Tangan: “Tombol Start Tinggal Ditekan Panitia Seleksi”
Desakan publik makin menguat dalam beberapa bulan terakhir. Dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky akhirnya memberi kepastian yang ditunggu:
“Proses sudah beres. Tinggal diumumkan. Hanya menunggu waktu dari pansel.” tegas Bupati Tuban.
Pernyataan ini menguatkan sinyal bahwa lelang jabatan direktur RSM hanya menunggu hitungan hari. Seluruh detail teknis—mulai mekanisme seleksi hingga kualifikasi calon—telah disiapkan secara ketat sesuai AD/ART RSM.
“Siapa pun bisa mendaftar, sesuai syarat yang ada,” tambah Mas Lindra.

Dibuka Akhir Tahun: Agar Pelayanan Pemkab Tidak Terganggu
Mengapa proses seleksi tidak langsung digeber?
Mas Lindra punya pertimbangan strategis.
Momentum akhir tahun dipilih agar ritme pelayanan Pemkab Tuban tidak tersendat. Akhir tahun adalah periode krusial evaluasi anggaran, realisasi proyek, dan konsolidasi layanan publik.
“Semua difokuskan akhir tahun agar pelayanan tidak terganggu,” ungkapnya.
Setelah direktur terpilih, Pemkab berharap RSM langsung tancap gas, terutama menyongsong target kenaikan PAD tahun depan.
“Kami fokus menggali PAD dari semua sektor,” tegas bupati dua periode itu.
Proyek Besar Menanti Direksi Baru: Outsourcing Honorer 2026
Salah satu agenda paling penting:
➡️ RSM akan menjadi perusahaan penyedia tenaga outsourcing Pemkab Tuban mulai 2026.
Setelah masa transisi tenaga honorer selesai Desember nanti, RSM akan mengambil peran sebagai penyedia layanan alih daya resmi. Pegawai akan ditempatkan di berbagai dinas sesuai kebutuhan.
Model ini dinilai Pemkab lebih sehat:
uang perputaran tetap di daerah,
tata kelola honorer lebih tertib,
dan BUMD Tuban mendapat ruang bisnis baru yang potensial.
“BUMD itu nanti akan dikerjasamakan dengan pemkab, jadi uangnya tetap muter di daerah,” pungkas Mas Lindra.
Ronggolawe News Catatan Redaksi
RSM sedang memasuki titik balik penting: dari BUMD administratif menuju korporasi daerah yang harus bisa bersaing. Karena itu, figur direktur bukan sekadar jabatan, melainkan motor transformasi.
Kursi direktur ini akan menentukan arah RSM lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Dan ketika Mas Lindra, Budi Wiyana, dan pansel sudah memberi sinyal kuat, publik hanya tinggal menunggu satu hal:
Siapa profesional yang akan memimpin RSM memasuki era baru?
Ronggolawe News akan terus mengawal.





























