Mojokerto , Ronggolawe News- Hadirnya Pasangan calon walikota dan wakil walikota Mojokerto, H Junaidi Malik S.E dan Chusnun Amin ( Gus Juned – Mas Amin) bisa membawa perubahan yang signifikan dan siap melawan koalisi Gajah di Pilkada kota Mojokerto 2024.
Mengapa dikatakan Koalisi gajah karena yang mendukung itu partai banyak, semua partai yang ada merapat dan mendukung petahana.
Hal itu dijelaskan oleh Gus Juned usai mendaftarkan diri di KPU kota Mojokerto, kepada puluhan awak media, HJunedi Malik S.E menuturkan, bahwa di pemilihan Walikota Mojokerto tahun 2024, PKB dengan kekuatan tunggal menghantarkan kader terbaiknya untuk ikut kontestasi Pilkada 2024.
“Ini menunjukan konsistensi PKB hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mendampingi masyarakat untuk memperjuangan kedaulatannya, jadi PKB berkoalisi dengan rakyat kota Mojokerto” kata Junedi Malik S.E saat press conferen di KPU kota Mojokerto (29/08/2024) Kamis malam.
Kota Mojokerto, Bawa Misi Pembangunan Berkelanjutan
Junedi Malik SE juga menyampaikan, bahwa kami berjuang agar rakyat ada perubahan kota Mojokerto mendapatkan hak-haknya semestinya, yaitu mendapatkan yaitu hidup makmur sejahtera, hidup kuat dan bermartabat, karena politik ini esensinya adalah kemanusiaan.
“Gus Dur mengajarkan pada kami, kader-kadernya politik adalah kemanusiaan, sehingga kebijakan politik yang harus kita lakukan nanti, insya Allah kami konsisten komitmen untuk membangun nilai kemanusiaan, memperdayakan masyarakat dan meningkatkan sumber daya manusia warga kota Mojokerto yang seperti zamannya Almarhum walikota Mojokerto Masud Yunus” tuturnya.
Juned berjanji, sumberdaya anggaran akan di optimalkan untuk masyarakat kota Mojokerto, karena itu hal warga kota Mojokerto
“Kami hanya melayani, kami dipilih untuk mengelola sumber daya alam , sumber daya aparatur yang benar-benar bermanfaat untuk warga kota Mojokerto”urainya
Cawawali Kota Mojokerto ke DPD PKB Kota Mojokerto
Pihaknya menuturkan, bahwa dirinya siap menyongsong Pilkada Kota Mojokerto, agar warga punya pilihan, bukan lawan kotak kosong/atau yang disebut bumbung kosong, karena kotak kosong /bumbung kosong tidak bisa memberi visi misi
“Kalau calon tunggal berarti rakyat dipaksakan untuk menerima visi misi, itu namanya bukan demokrasi yang terbonsai, hak warga untuk memilih terkebiri, kami hadir siap bersaing dengan walikota yang daftar siang tadi, untuk memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih calon yang bener-bener memiliki visi misi yang konkrit dan siap memenuhi apa yang dikeluhkan warga kota Mojokerto” jelasnya
“Kami siap konkrit, kami siap berkhidmat, kami berdua akan wakafkan diri kami untuk warga kota Mojokerto,karena niat kami ibadah” ungkap Juned.
Junedi mengatakan dia asli warga kota Mojokerto, bukan luar kota, seyogyanya warga yang asli Mojokerto akan memberikan yang lebih baik buat warganya, ” pungkasnya
(Heni)