Tuban, Ronggolawe News — Panggung budaya Kabupaten Tuban kembali bergetar penuh warna saat Batik Tuban Fashion and Street Carnival 2025 memukau ratusan warga yang memadati sepanjang Jalan Kartini hingga halaman Kantor Pemkab Tuban, Sabtu (06/12/2025) malam. Gelaran tahunan ini tidak sekadar parade busana, melainkan perayaan besar warisan wastra gedog yang dihidupkan ulang melalui sentuhan modern para desainer muda Tuban.

Wastra Gedog Bertransformasi di Jalan Raya
Dalam balutan tema “Maharupa Wastra Tuban”, karnaval menampilkan puluhan kostum berbahan batik gedog yang dirancang menjadi busana kontemporer: megah, teatrikal, namun tetap sarat filosofi lokal. Derap langkah para model dan talent karnaval mengubah jalan protokol Tuban menjadi runway raksasa yang memadukan tradisi, seni pertunjukan, dan ekonomi kreatif.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E., bersama Wakil Bupati Drs. Joko Sarwono, Forkopimda Tuban, Ketua TP PKK, Dekranasda, hingga pimpinan OPD, hadir menyaksikan seluruh rangkaian acara. Kehadiran Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurellia, yang tampil anggun dengan busana batik Tuban, serta penyanyi dangdut Difarina Indra yang menggetarkan panggung, membuat suasana semakin meriah.
Tamu dari berbagai daerah juga memperkaya kemegahan acara, mulai dari Ikatan Mas Mbak Rembang hingga kontingen AKARI Kabupaten/Kota Malang, menjadikan karnaval ini lintas daerah dan semakin prestisius.
Bupati Halindra: “Batik Gedog Tidak Lagi Hanya Warisan, Tapi Masa Depan Ekonomi Kreatif Tuban”

Dalam sambutannya, Bupati Halindra menegaskan bahwa batik gedog adalah identitas penting Tuban yang harus terus didorong dan dikenalkan lebih luas.
“Ini bukan sekadar perayaan. Ini pembuktian bahwa wastra Tuban bisa berdiri di panggung nasional maupun internasional dengan karakter yang kuat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ajang seperti ini memberi ruang bagi generasi muda untuk berkreasi, sekaligus menjadi penggerak utama pelestarian budaya. “Anak-anak muda Tuban punya daya cipta yang luar biasa. Mereka inilah masa depan ekonomi kreatif kita,” lanjutnya.

Momentum Kebangkitan Ekonomi Kreatif Tuban
Perayaan Batik Tuban Fashion and Street Carnival tidak hanya menjadi hiburan publik, tetapi juga menggerakkan sektor UMKM, perajin tenun gedog, desainer lokal, serta pelaku seni pertunjukan. Ribuan warga yang hadir memberi dampak ekonomi langsung bagi pedagang, transportasi, hingga industri pendukung acara.
Selain memeriahkan rangkaian Hari Jadi ke-732 Kabupaten Tuban, agenda tahunan ini menegaskan komitmen Pemkab untuk menjadikan wastra lokal sebagai kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Penutupan Penuh Kemeriahan

Acara mencapai puncaknya lewat parade kostum unggulan—karya berkelas yang disambut sorak antusias warga. Tuban kembali membuktikan bahwa warisan leluhur bisa tampil megah, modern, dan membanggakan, tanpa meninggalkan akar tradisi.
Dengan keberhasilan ini, Pemkab Tuban berjanji terus memperkuat ekosistem seni, budaya, dan UMKM sebagai bagian dari pembangunan daerah berbasis identitas lokal.






























