Tuban Bojonegoro, RonggolaweNews
Jembatan Kanor Rengel (KaRe) yang melintas di atas sungai Bengawan Solo. Fasilitas ini penyambung akses dua wilayah yaitu Desa Semambung dengan Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Tuban.
Peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Bojonegoro dan Tuban di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro tersebut pada Jumat (09/04/2020) dilakukan oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah didampingi Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein M.Si.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Sekda Bojonegoro serta jajaran asisten, Forkopimda Bojonegoro, Camat Kanor beserta seluruh kepala desanya, serta Camat Rengel beserta seluruh kepala desanya.
Pemkab Bojonegoro menganggarkan dana APBD 2021 dengan nilai kontrak yang ditandatangani pada 5 April 2021 sebesar Rp. 88,6 miliar. Tujuan pembangunan jembatan untuk mendukung akses rutinitas masyarakat dan berdampak pada ekonomi, jasa, budaya dan pariwisata sehingga bisa meningkatkan taraf hidup.
Wabup Tuban Noor Nahar Hussein sebagai wakil dari pemerintah dan warga Tuban, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro atas pembangunan jembatan dari dana APBD Bojonegoro.
“Bu Anna kalau telefon saya sering menyebut jembatan ini adalah jembatan KaRe (Kanor Rengel), saya sendiri yang orang Ngadirejo Rengel waktu kecil bercita-cita akan adanya jembatan ini tapi baru saat ini diumur ke 60 tahun bisa akan terwujud lewat Bupati Bojonegoro,” ungkap Noor Nahar Hussein dalam sambutannya.
Ia menerangkan, pada tahun 2016 – 2017 sebenarnya sudah akan tercanangkan dengan tiga skema yaitu provinsi, Bojonegoro dan Tuban tapi di tahun 2018 provinsi mundur.
“Ini luar biasa dengan diinisiasi Bupati Bojonegoro akhirnya diambil alih pembiayaan untuk pembangunan jembatan ini sehingga bisa terwujud,” terangnya.
Sebagai wujud kerja sama antara dua kabupaten juga menurut Wabup akan dibangun jembatan penghubung antara Kecamatan Kadewan (Bojonegoro) dengan Kecamatan Kenduruan (Tuban). Jembatan ini akan berdiri di atas wilayah Tuban karena itu menyangkut sarana pendidikan dan perekonomian.
“Dengan ini kita harapkan selain untuk memperkuat hubungan antara kedua daerah koneksitas dan pertumbuhan ekonomi lebih jauh hubungan kita akan semakin erat,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan, tugas dari daerah itu bukan menyimpan uang tapi belanja pemerintah harus berjalan kalaupun itu ada sisa artinya tidak terserap.
“Membelanjakan sebanyak mungkin itu bisa mendongkrak ekonomi, maka disaat kami melihat peta daerah dan dirasa itu sangat perlu, maka kita akan bangun, dan alhamdulillah pemerintah pusat menaruh perhatian sehingga pembangunan jembatan ini bisa akan terwujud,” kata Bupati Anna.
Ia menegaskan, selanjutkan Bojonegoro akan menerima tamu dari Menko Perekonomian yaitu Komite Percepatan Pembangunan Insfratuktur Prioritas (KPPIP) untuk membangun Bendungan Karang Nongko. Proyek pembangunan ini melewati Kabupaten Ngawi, Blora (Jateng), Bojonegoro, dan Kabupaten Tuban.
“Sudah masuk dan dianggarkan pada tahun 2019 dengan nilai Rp.2,557 triliun, tujuan pembangunan kami adalah untuk kebaikan masyarakat, karena Bengawan Solo kalau musim banjir hilirnya yang kena, dan saya optimis bendungan Karang Nongko bisa menjadi PSN aset negara, migas dan pertanian bisa sama-sama diuntungkan,” tutur politisi asal PKB itu.(red)