Mojokerto, Ronggolawe news – Merayakan acara tahunan Doa bersama dan lailatus sholawat dalam rangka “Sedekah Bumi Haul Dusun Slepi,Mbah Sumo, Mbah Reso,Mbah Jogo Desa Ketapanrame, Trawas,Kabupaten Mojokerto, Selasa – Kamis (18-20/02/2025)
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat serta semangat kebersamaan.
Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembacaan do’a yang oleh Kepala Desa Ketapanrame Zainul Arifin S.E, N.L,P membuka dengan kata-kata hangat, mengajak seluruh warga untuk bersyukur dan berdoa bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat Desa Ketapanrame yang datang untuk mengenang jasa-jasa leluhur dan memohon berkah bagi desa mereka.
Mauidoh hasanah dan doa , yang dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu. Doa bersama dilantunkan dengan harapan keberkahan dan keselamatan bagi seluruh warga Desa Ketapanrame.
Kepala Desa Ketapanrame Zainul Arifin S.E.,N.L,P dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan panitia yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. Beliau menekankan pentingnya gotong royong dan persatuan dalam menjaga dan melestarikan tradisi budaya desa.
“Sedekah Bumi ini bukan hanya sekedar ritual tahunan, namun juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi dan menjaga kebersamaan antar warga. Mari kita jaga dan lestarikan tradisi ini sebagai warisan untuk generasi mendatang,” ujar Zainul Arifin, S.E, N.L, P
Acara berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat berkat dukungan penuh , oleh seluruh perangkat desa,anggota Danramil,
anggota Polsek Trawas,BPD,Hansip serta seluruh warga masyarakat semuanya.

Beliau mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian adat dan budaya desa.
Sedekah Bumi Haul Mbah Sumo, Reso, Jogo menjadi momen penting untuk merefleksikan diri, mengingat jasa-jasa leluhur, dan memperkuat rasa kebersamaan antar warga. Dengan semangat gotong royong dan persatuan, Desa Ketapanrame terus berupaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan, pungkasnya. (Heni)