Blitar, Ronggolawe News – Pada Hari Ulang Tahun yang ke 2 , Keluarga besar Komunitas Juang Banteng Ronggolawe ( BARONG) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban mengadakan ziarah di makam Bung Karno dan Gus Dur. Minggu 28/08/2022.
Dalam rombongan itu, tampak ikut hadir Perwakilan dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban dan pada pukul 03.45 WIB start pemberangkatan dari kantor DPC PDI Perjuangan Jl.Teuku Umar Tuban menuju ke makam Bung Karno di Blitar.
Wakil Kepala Bidang Pemenangan Pemilu
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban H.Sandy Ariyanto, S.T dan didampingi oleh Arif Rahman Hakim pada media Ronggolawe News mengatakan untuk pelaksanaan kegiatan ini dengan wakil dari DPC PDI Perjuangan Tampak kekompakannya.
“Alhamdulillah kegiatan pada hari ini yang dilakukan oleh komunitas senior banteng ronggolawe kompak dan guyub, kami dengan pimpinan cabang sepakat bahwasanya apapun yang kita inginkan dengan gotong royong akan bisa melakukan kegiatan apapun bersama-sama dengan seluruh kader melakukan gotong royong,” terang politikus dari Jatirogo.
Ditambahkan oleh H. Sandy, untuk yang namanya urunan sehingga langkah awal kegiatan ziarah ini menunjukkan bentuk kekompakan teman-teman semuanya.
“Untuk kedepannya ini bisa dipupuk terus sehingga akan terus terjalin komunikasi yang baik, tidak ada yang tidak bisa dilakukan dengan gotong royong jadi gotong royong memang kita perlukan sehingga mampu untuk menuju cita-cita yang kita impikan,” ungkap H. Sandy
Sementara itu, Ketua Panitia Rombongan, Kusriyo Ronggolawe menyampaikan jika kegiatan seperti ini merupakan agenda wajib dari Banteng Ronggolawe Tuban.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kekompakan dari teman-teman Barong dan juga perwakilan dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban, ini adalah wujud dari keseriusan Barong dalam rangka ikut mendongkrak perolehan suara di Pemilu 2024 mendatang,” terang Kusriyo.
Banteng Ronggolawe (BARONG) Kabupaten Tuban menurut Kusriyo Ronggolawe sudah sangat siap untuk menambah suara di masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil) demi mengembalikan kejayaan PDI Perjuangan Kabupaten Tuban.
Sejarah makam Ir. Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia.
Makam Soekarno atau biasa disebut Makam Bung Karno disingkat MBK adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo. Kompleks tersebut terletak di Bendogerit, Sananwetan, Blitar, dan dibangun di akhir 1970-an. Ratusan ribu peziarah, baik rohani maupun politik, mengunjungi makam tersebut setiap tahun.
Selama masa transisi ke Orde Baru, mantan Presiden Republik Indonesia Soekarno merupakan seorang tahanan rumah. Soekarno mewasiatkan untuk dikuburkan di suatu makam yang sederhana di dekat Istana Bogor. Setelah wafatnya Soekarno pada tanggal 21 Juni 1970, Presiden Soeharto memutuskan untuk memakamkan beliau di pemakaman umum di kota Blitar, Jawa Timur, di samping makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Keluarga besar Soekarno memprotes keputusan ini, dan surat kabar Merdeka yang notabene anti-Soeharto menerbitkan suatu editorial yang mengklaim bahwa Bung Karno berwasiat untuk dimakamkan di Bandung. Belakangan, dalam autobiografinya Soeharto menyatakan bahwa keluarga besar Soekarno berselisih paham tentang lokasi pemakaman tersebut, dan ia memutuskan untuk memakamkan Soekarno di Blitar karena hubungannya yang dekat dengan ibunya selama hidup. Pandangan sejarawan menganggap bahwa Soeharto memutuskan lokasi makam yang jauh dari Jakarta sehingga peziarah tidak terlalu dekat ke pusat politik.
Tahun-tahun pertama setelah pemakaman, banyak peziarah yang datang ke makam tersebut dan mereka sering mengambil sedikit tanah dari makam tersebut, sampai-sampai pengurus makam khawatir bahwa semuanya akan habis. Hal ini memaksa pemerintah untuk membatasi jumlah pengunjung.
Sekitar tahun 1977, nama Soekarno mulai dipulihkan oleh pemerintah Orde Baru, dan sebagai bagian proses ini makam di Blitar mulai direhabilitasi, antara lain dengan pembangunan suatu mausoleum. Mausoleum tersebut diresmikan pada tahun 1979, dan sekitar satu juta orang menghadiri peresmian tersebut. Sejumlah anggota keluarga Soekarno mengkritik pembangunan tersebut, dan menurut putra Soekarno Guntur pemerintah tidak bermusyawarah dengan pihak keluarga mengenai mausoleum. Di luar itu, pejabat tinggi pemerintah mulai mengunjungi makam tersebut dalam sorotan media, dan sepanjang tahun 1980 dilaporkan ada 1.4 juta orang pengunjung.
Setiap tahun, pada tanggal peringatan wafat Soekarno, keluarga beliau (khususnya Megawati Soekarnoputri, saat itu Ketua Umum PDI) menggunakan massa yang berziarah ke makam tersebut sebagai simbolisasi perlawanan terhadap pemerintahan Soeharto yang dapat diliput media nasional. Sekitar 10.000 orang mengunjungi makam tersebut pada peringatan wafatnya Soekarno pada tahun 1995. Awalnya makam tersebut dipagari untuk membatasi peziarah, namun setelah kejatuhan Soeharto dan naiknya Megawati menjadi Presiden RI, jumlah peziarah dari sekeliling Indonesia naik pesat. Pada bulan Juni 2001 (sebulan sebelum Megawati naik menjadi Presiden), diperkirakan ada 25.000 orang yang mengunjungi makam tersebut dalam sehari.
Meskipun atmosfer politik tidak memungkinkan pemanfaatan makam tersebut menjadi objek wisata sepanjang Orde Baru, seusai masa tersebut pemerintah kota Blitar mulai menggalakkan promosi makam tersebut sebagai objek wisata untuk meningkatkan daya tarik Blitar bagi turis. Sejumlah patung-patung dan lokasi-lokasi yang berkaitan dengan Soekarno di sekeliling kota direnovasi atau dibangun.(dikutip dari berbagai sumber).
Puisi dari Redaksi Media Ronggolawe News buat Ir. Soekarno (Bung Karno) sang Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Bung..
Sebait doa mengalir
Saat kami tundukkan kepala
Didepan pusaramu
Bung..
Kami datang menziarahimu
Sebagai tanda menghormatimu
Mengenang segala jasamu
Mengenang segenap pengorbananmu
Bagi Ibu Pertiwi
Bung..
Kami dari Banteng Ronggolawe Tuban
Kami dari kaum marhaen Tuban
Kami dari kaum religius nasionalis Tuban
Mengucapkan beribu terima kasih
Atas keberanianmu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Sehingga Indonesia Merdeka
Bung .
Disini disaksikan Ibu Pertiwi
Kami bertekad untuk mempertahankan serta mengisi Kemerdekaan Indonesia ini
Dengan Menjaga Keutuhan NKRI
Bung..
Semoga segala amal baktimu
Mendapatkan balasan dari Allah SWT
Dengan menempatkanmu di JanahNYA
Bung..
Kami pamit dulu
Kami pulang dulu
Merdeka….!!!
Blitar, 28 Agustus 2022
Redaksi Media Ronggolawe News
Rombongan Keluarga Besar Komunitas Juang Banteng Ronggolawe (BARONG) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban melanjutkan perjalanan menuju ke makam Gus Dur kemudian rombongan langsung pulang kembali ke Tuban. (@nt)