Surabaya, Ronggolawe News – Sebuah rumah di Perumahan Kalianyar, Kapas, Bojonegoro digerebek polisi. Rumah itu digerebek karena digunakan sebagai tempat untuk membuat senjata api.
Ternyata senjata api rakitan produksi rumahan tersebut dijual ke KKB di Papua. 4 Orang diamankan dalam kasus tersebut.
Mereka yang diamankan adalah penghuni rumah yakni Teguh Priyono. Kemudian 3 orang yang membantu membuat senjata yakni Muh. Kamaludin, Pujiono, dan Moh. Herianto.
Dari keempat orang tersebut, 3 orang yakni Teguh, Kamaludin dan Pujiono menjadi tersangka. Sementara Herianto menjadi saksi.
Kapolda Jatim Komjen Imam Sugianto mengatakan peran dari Teguh adalah pemasok dan distributor senpi, Kamaludin bertugas sebagai operator mesin perakitan senpi, dan Pujiono selaku pembuat popor senpi yang berlatar belakang tukang kayu asal Bojonegoro.
Sementara Herianto berperan membantu mengemas. Namun Herianto tidak tahu jika senpi itu hendak dijual kepada KKB di Papua.
Terbongkarnya pembuatan senpi rakitan di Bojonegoro merupakan pengembangan dari terbongkarnya penyelundupan senpi dari sekelompok orang kepada KKB di Papua. Setelah diselidiki, ternyata senpi-senpi tersebut berasal dari Bojonegoro.
“Sejak 6 sampai 9 Maret 2025, kami mengamankan 7 tersangka dengan perannya masing-masing dan juga dengan berbagai jenis senpi dan amunisi,” kata Imam.
Sementara Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengatakan otak dari kasus ini adalah pecatan TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat Yuni Enumbi yang berperan sebagai penyandang dana dan pembeli senpi di Distrik Puncak Jaya Papua.
Menurut Farman, Teguh berperan sebagai pria yang melakukan transaksi dan menjembatani komunikasi dengan para pelaku lain. Sementara, otak dari produksi, distribusi, hingga penyelundupan senpi dilakukan oleh Y
“Seperti yang disampaikan saudara Eko dan Yuni. Yuni juga pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senpi itu sendiri,” ujarnya.
Mantan Dirreskrimsus Polda Jatim itu menjelaskan Teguh dan Yuni berkomunikasi secara intens. Bahkan, diketahui para pelaku lain.
“Ini otaknya kan inisial Y, apakah lainnya mengetahui? Sangat mengetahui. Tapi yang melakukan komunikasi dan transaksi jual beli adalah saudara T (Teguh),” tuturnya.
Reportase Media Ronggolawe News
Mengabarkan