Mojokerto, Ronggolawe News –
Proyek rekonstruksi ruas Jalan Jatijejer – Kesemen, Kabupaten Mojokerto, yang dibiayai dari APBD 2025 dengan anggaran sebesar Rp 3,66 miliar, menjadi bahan pembicaraan warga. Pasalnya, meski pekerjaan belum rampung, di lapangan sudah ditemukan keretakan pada salah satu bagian konstruksi.
Berdasarkan pantauan wartawan Media Ronggolawe News pada Selasa (15/7/2025), terlihat salah satu bagian beton di proyek tersebut mengalami patahan atau retakan di bagian tengah. Kondisi ini memunculkan pertanyaan publik terkait kualitas pengerjaan dan pengawasan teknis di lapangan.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Kalau proyek belum selesai saja sudah retak begini, bagaimana nanti setelah digunakan warga setiap hari? Ini kan rawan membahayakan pengguna jalan.”
Proyek ini dilaksanakan oleh CV. Kenongo Jaya dengan volume pekerjaan 5 meter x 1.300 meter, dan dijadwalkan selesai pada 16 September 2025. Tujuan proyek sebagaimana tercantum dalam papan informasi adalah untuk memperlancar hubungan ekonomi dan sosial masyarakat.
Namun, temuan retakan di tengah pekerjaan menimbulkan dugaan bahwa standar teknis konstruksi tidak dijalankan secara maksimal. “Kalau sudah ada kerusakan sebelum proyek selesai, itu jelas melanggar aturan dan spesifikasi teknis,” ujar salah satu pemerhati infrastruktur di Mojokerto.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mojokerto belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab keretakan tersebut. Warga berharap pihak berwenang segera melakukan inspeksi dan memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi kontrak.
Media Ronggolawe News akan terus memantau perkembangan kasus ini dan menyajikan informasi terkini kepada publik.
Reportase Media Ronggolawe News
Mengabarkan