Surabaya, Ronggolawe News – Respon cepat dari
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memastikan bahwa amblesnya Jembatan Ngaglik di Kabupaten Lamongan pada Selasa (29/03/2022) pukul 14.00 WIB langsung ditangani dengan cepat dan terukur.
Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas PU Bina Marga Jatim, serta pihak-pihak terkait langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali untuk menangani dan segera membangun kembali akses jalan.
Menurut Khofifah, percepatan perbaikan jembatan sangat vital dilakukan mengingat Jembatan Ngaglik berada di jalan poros nasional Lamongan. Yang mana, jembatan tersebut merupakan bagian dari konektivitas Bromo-Tengger-Semeru (BTS) yang berlokasi di ruas Jalan Widang/Bedahan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Tumenggungbaru, Tumenggungan, Lamongan.
“Jadi amblesnya Jembatan Ngaglik ini bisa berpengaruh pada perputaran perekonomian masyarakat . Maka, ini prioritas Pemprov Jatim untuk segera memperbaiki jembatan ini. Alhamdulillah saat kejadian tidak ada korban jiwa,” ujarnya saat berada di Gedung Negara Grahadi, Rabu (30/3/2022) malam.
Khofifah menjelaskan, jembatan dengan bentang 25,8 meter yang dibangun pada 1993 itu sudah mengalami pelebaran. Dan ketika jembatan ambles, area yang rusak berasal dari konstruksi lama sedangkan area penambahan baru masih utuh.
“Penyebab kerusakan adalah karena desain jembatan yang dibangun dahulu belum memperhitungkan beban kendaraan seperti sekarang ini. Sehingga ke depan, seluruh jembatan perlu dievaluasi untuk mengukur kekuatan jembatan,” jelas orang nomor satu di Jatim.
Untuk itu, pada hari amblesnya Jembatan Ngaglik, pemerintah sudah mendatangkan alat berat excavator 2 unit untuk membongkar dan membersihkan jembatan yang runtuh. Pengerjaan tersebut membutuhkan waktu 4 hari.
Selanjutnya, balok jembatan yang putus akan diganti dengan balok girder yang akan sampai dalam kurun waktu 10 hari. Sementara untuk pemasangan balok, dibutuhkan waktu 4 hari.
“Sesudahnya akan dipasang plat lantai jembatan yang butuh waktu 12 hari. Baru pengaspalan jembatan yang diperkirakan butuh waktu 1 hari saja. Insya Allah, H-10 lebaran atau sekitar 22 April 2022, Jembatan Ngaglik akan bisa beroperasi lagi,” ungkap Khofifah.
Sambil menunggu perbaikan jembatan, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan bahwa pengalihan arus lalu lintas untuk kendaran berat akan diarahkan ke Jalan Dandels dan tol. Sedangkan, kendaraan kecil dialihkan ke jalan-jalan dalam Kabupaten Lamongan dan juga memanfaatkan sisa jembatan yang masih utuh.
Sembari menunggu perbaikan jembatan, Khofifah meminta masyarakat agar bersabar dan kooperatif dalam mengakses jalan. Ia juga mengatakan, dengan datangnya Bulan Ramadhan , pemerintah akan berusaha menjaga kekhusyukan dan suasana yang kondusif.
“Mohon bersabar sampai Jembatan Ngaglik bisa digunakan lagi. Saya juga minta kerjasamanya agar mobilitas masyarakat tetap bisa maksimal dan aman. Insya Allah, akan kami usahakan semaksimal mungkin agar aktifitas masyarakat selama ibadah puasa tidak terganggu dan mereka bisa menggunakan kembali jembatan yang sangat vital ini sebelum lebaran. Mohon do’a semoga berjalan lancar,” pungkasnya.(red)