Mojokerto,RonggolaweNews.
Anak seorang pekerja kuli bangunan yang juga pedagang sayur asal Ngawi jadi lulusan bintara polisi terbaik cendekia (tercerdas) Sekolah Polisi Negara (SPN) wilayah Daerah Jawa Timur tahun 2020. Muhammad Al Azhar, berusia 19 tahun berhasil lulus dengan nilai terbaik 80,125 dari 685 siswa bintara seluruh Jawa Timur.
“Kami dari Polda Jatim, atas perintah Kapolri, SPN melantik bintara baru khusus Jawa Timur sebanyak 685 yang dilantik. Kebetulan Muhammad Al Azhar ini, siswa atau bintara terbaik , dimana orangtua yang bersangkutan seorang buruh dari Ngawi,” ucap Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan usai melantik 685 bintara di SPN Polda Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto, Senin 2 Maret 2020.
Jenderal bintang dua ini mengaku merasakan kebahagiaan tersendiri, karena lulusan terbaik Jawa Timur tahun 2020 ini berasal dari anak keluarga kurang mampu, yakni orang tuanya bekerja sebagai seorang kuli bangunan.
“Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bahwa Jawa Timur dari Ngawi terbaik yang dilantik di wilayah Polda Jawa Timur. Mudah-mudahan ini, untuk tahun berikutnya membuat masyarakat Jawa Timur, mengikutkan putra putri terbaiknya untuk ikut tes lagi, sebab kami selalu ingin mendapatkan lulusan yang terbaik,” harapnya.
Muhammad Al Azhar adalah anak bungsu dari pasangan Heru Sukamto (60) dan Khomsiatin (51). Heru sendiri setiap harinya bekerja sebagai kuli bangunan, dan istrinya Khomsiatin sebagai penjual sayur mentah dan olahan keliling di Desa Tempuran, Kecamtan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Pemuda berusia 19 tahun itu sendiri tidak menyangka bisa lolos melanjutkan pendidikan selama tujuh bulan di SPN Polda Jatim. Bahkan menjadi lulusan terbaik cendekiawan bintara dari seluruh Jawa Timur.
“Ini seperti mimpi saja, saya dulu mikir kalau jadi polisi itu bayar. Kaya gak mungkin dan gak bisa jadi abdi negara,” ucap Azhar sapaan sehari-harinya.
Di saat mendapat predikat lulusan terbaik, Azhar meneteskan air mata teringat perjuangan, doa, dan dorongan orang tua-nya untuk menjadikannya seorang polisi seperti sekarang. Sesuai cita-citanya sejak kecil menjadi abdi negara TNI ataupun POLRI.
Selain doa dan motivasi kedua orang tua, hal yang mendorong dirinya semakin kuat untuk mencapai keberhasilan ini. Ada hal lain yang juga dilakukannya, yakni usaha dirinya selama sekolah semaksimal mungkin, dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki keluarganya.
“Usaha sekolah semaksimal mungkin yang saya lakukan, kasihan bapak sama ibu. Walau seringkali gak ada uang untuk berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum, saya tetap sekolah pakai sepeda ontel. Pokoknya saya harus membahagiakan orangtua saya,” terang remaja lulusan SMAN 2 Ngawi.
Sementara Heru Sukamto (61) ayah Azhar mengaku sengaja datang bersama istri, dan kakak pertama Azhar menggunakan travel yang disewanya sebesar Rp 700 ribu untuk melihat putra bungsunya dilantik menjadi bintara, bahkan berpredikat Bintara Cendekia.
“Iyah saya sengaja datang sama istri, Dan kakak perempuannya. Naik travel saja, soalnya tidak punya mobil,” akunya sembari tersenyum melihat putranya yang tegap berdiri dihadapannya dengan gagah mengenakan seragam polisi.
Lelaki renta ini hanya bisa berpesan, agar Azhar harus mejadi polisi jujur dan profesional selama bertugas nanti. “Jadi polisi yang jujur, gak mau apa-apa. Termasuk suap, tidak maulah pokoknya. Jujurlah harusnya, itu saja harapan saya dan ibunya,” tandas Heru yang masih bekerja menjadi kuli bangunan, kendati anaknya sudah dilantik menjadi bintara Polda Jatim.(Puji).