Magetan, Ronggolawe News – Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 77 dan Sedekah bumi Kelurahan Mangge Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, Menggelar Wayang Kulit dengan lakon Bharatayuda(Abimanyu Ranjam) Semalam Suntuk, Bertempat Di lapangan kelurahan Mangge jalan Tebon – Karangmojo Pukul 21.00 wib (28/08/2022).
Acara Tersebut di Hadiri Oleh Lurah Mangge
Bayu Prasetyo S.STP , M.Si , Forkopimcam Barat, Bhabinkamtibmas , Babinsa ,Dan Semua Masyarakat Kelurahan Mangge Yang antusias untuk menghadiri acara wayang kulit tersebut.
Lurah Mangge Bayu Prasetyo S.STP ,M.Si dalam sambutannya mengatakan “Saya Ucapan terima kasih Pada malam hari tokoh agama dan semua masyarakat kelurahan Mangge bisa hadir dalam kegiatan wayang kulit malam ini”.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya melestarikan budaya bangsa dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang ke 77 disertai harapan dan permohonan doa agar seluruh masyarakat Kelurahan mangge selalu sehat walaafiat, dan selalu di bawah lindungan Allah SWT.” harap Lurah Mangge.
Menurut Bayu, yang merupakan Lurah Mangge, lakon “Abimanyu Ranjam” bercerita soal perjuangan anak muda yang gagah berani dalam memperjuangkan kebenaran. Abimanyu yang masih muda didaulat sebagai senopati atau Panglima Perang Pandawa melawan angkara murka Kurawa dalam Perang Bharatayudha.
Dia berharap, anak-anak muda bersedia belajar dari kisah pewayangan, sebagai bagian dari tradisi bangsa Indonesia. Dengan begitu, anak muda bisa menginspirasi dirinya sendiri dalam membela kebenaran demi kejayaan negaranya.
“Meski dengan perjuangan yang penuh lika-liku dan penuh tipu muslihat yang diperankan oleh Kurawa, sebagaimana dilakukan (Patih) Sangkuni dan (Pendeta) Dorna, tetapi Abimanyu tetap konsisten dan berani. Meskipun pada akhirnya nyawa yang menjadi taruhannya,” jelas Bayu.
Menurutnya, sesuai cerita di lakon itu, Abimanyu sebagai panglima telah mampu membangkitkan suasana pembelaan, sehingga Arjuna ikut bangkit dan Batara Kresna bersikap totalitas dalam upayanya membela kebenaran.
Dan akhir dari lakon Abimanyu Ranjam, lanjut Bayu Prasetyo, adalah lahirnya raja besar Kerajaan Hastinapura yakni Parikesit.
“Dia yang menjadi raja tersohor dan dikenal karena kepemimpinannya yang adil sehingga rakyatnya sejahtera,” Pungkas Bayu Prasetyo.(ardhi)