Mojokerto, Ronggolawe.News – Salah satu tujuan Revitalisasi pasar tradisional adalah membuat pembeli bergairah datang untuk berbelanja, Namun faktanya di pasar Trowulan yang letaknya sangat strategis ini, meskipun lokasinya di Jalan Raya yang bersebelahan dengan kantor PU Provinsi Jatim, namun keberadaan tidak mampu membangkitkan pasar seperti yang di kawasan lainnya,serta tidak ada greget sama sekali seperti pedagang maupun pembeli, sentra pasar sepi pedagang dan pembeli hingga terancam mangkrak bangunan pasar di Trowulan ini.
Keberadaan Pasar Rakyat Trowulan Kabupaten Mojokerto sejak hampir 6 (enam) tahun nampak aktifitasnya secara keseluruhan belum ada kegiatan, hal ini menjadi rasan-rasan warga masyarakat Trowulan khususnya dan masyarakat Kabupaten Mojokerto umumnya.
Event Organizer (EO) DK MUSTIKA AYU pimpinan Dwidjo Kretarto SE. MM yang biasa dipanggil Mbah Jo berupaya untuk meramaikan Pasar Rakyat Trowulan tersebut, karena kepeduliannya terhadap program-program Pemkab. Mojokerto
Event Organizer (EO) DK selama bulan Juni ini telah melaksanakan kegiatannya melalui Akustik Show, Dangdut dan yang ketiga malam ini minggu, 25 Juni 2023 dengan tema ‘SERSAN SOL SEPATU singkatan dari Sarasehan Santai dan Solusi Semua Pada Bersatu, dengan MC ternama Rama Suryantara.
Pada serasehan malam ini dihadiri oleh Kepala UPTD Pasar Kab. Mojokerto, Samsul, Tokoh Lembaga Adat Desa Bejijong As”Ad, Pengrajin Patung Pak Agus yang biasa dipanggil Gotro, Budaya Surya Putra Mojopahit Trowulan, Budaya Sendang Agung Sidoarjo, Ki Sableng Sooko, Praktisi Hukum dari Patroli Surabaya,
Mbah Jo mengatakan ” Pasar Rakyat Trowulan ini sudah lama tidak ada aktifitas layaknya pasar, oleh karena itu saya sebagai warga Mojokerto punya kepedulian untuk ikut serta memajukan Pasar Rakyat Ini.
Lebih lanjut tutur Mbah Jo, kami melalui EO. DK Mustika ini sudah tiga kali melaksanakan even dengan kerja sama dengan Pedagang yang masih aktif sebanyak delaan orang di Pasar Rakyat ini. Terangnya
Samsul, Kepala UPTD Kab. Mojokerto mengatakan “Pasar Rakyat Trowulan ini sudah berdiri sekitar 6 tahunan, namun sampai sekarang belum menunjukan aktifitas pasar yang sesungguhnya.’ Jelasnya
Lanjut Samsul, “Monggo siapa saja yang ingin membuka usaha disini dipersilahkan, tidak dipungut biaya, namun apabila dalam 3 bulan tidak ada aktifitas usahanya, maka akan kami putus keberadaannya di Pasar Rakyat ini.
Lanjutnya lagi ‘memang saat awal buka pasar ini sudah banyak yang pesan tempat, namun sampai 3 tahun belum ada aktifitas, maka tempat mereka kami ambil alih lagi.”Tegasnya.
Sementara itu, Pak Gotro menceritakan keahliannya memahat patung batu, kuningan dan tembaga, sekaligus menjual manik-manik ala Mojopahitan. Harapannya agar Pasar Rakyat ini cepat ramai, sehingga dapat menjual hasilnya agar warga Mojokerto banyak yang tahu bahwa kerajinan patung yang banyak dijual di bali dan luar negeri adalah hasil karya orang Mojokerto.
Masih Pak Agus biasa dipanggil Pak Gotro juga menjelaskan kalau hasil karyanya banyak pesanan dari luar negeri.
Sedangkan Sholikhin LBH asal Surabaya yang menyempatkan hadir di SERSAN SOL SEPATU ini memberikan pengetahuan tentang hukum didepan tamu undangan yang hasir, termasuk permasalahan pedagang yang diambil kembali oleh pengeliola pasar manakala ada persoalan hukum. katanya.
Sarasehan ini dalam jedah waktu selalu diselingi dengan akustik lagu-lagu bermakna kehidupan oleh Cak Kiwil, Ki Sableng serta Bang Rama.
Sedangkan Forpinca Trowulan yang rencana hadir pada acara ini terpaksa tidak bisa hadir di tengah-tengah undangan yang hadir karena ada kegiatannya masing-masing, namun diwakilkan anggotanya untuk mewakilinya. (Heni)